Monday, 11 May 2015

POLA KEMITRAAN ANTARA PETANI TEBU DENGAN PABRIK GULA

Laporan Penelitian Kunjungan Belajar
Judul " Pola Kemitraan antara petani tebu dan pabrik gula "
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-individu,kelompok-kelompok,atau organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Sistem jual beli adalah adalah tukar menukar barang maksudnya khusus untuk petanidengan pabrik gula adalah petani memasokkan tebu kepabrik gula tersebut memberikan sebagai dari hasil gilingan ke petani tabu. Sistem jual beli antara petani dan pabrik gula antara lain:
1.        Sewa lahan petani oleh pabrik
2.        Sewa lahan oleh pihak ketiga
3.        Kemitraan dengan pabrik gula sebagai avalist
4.        Pembelian tebu oleh pihak ketiga
5.        TRI mandiri
 
Dari berbagai sistem kemitraan yang telah dikembangkan dan diterapkan selama ini,masih menghadapi kendala dan belum memperlihatkan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak. Hal ini karena dengan sistem kemitraan tersebut posisi petani tebu dalam sistem industri gula masih lemah, bahkan sistem kemitraan yang ada sekarang lebih banyak merugikan petani. Pabrik gula membeli tebu,gambaranya seperti dolog/bulog membeli gabah petani.
Salah satu unsurnya kualitas tebu adalah tingkat rendemen. Dalam hal ini lajim tersebut”Rendemen tebu” untuk menentukannya tidak begitu sulit apalagi bila menggunakan polarimeter yang kini sudah dikenal petani. Dengan ini tingkat rendemen suatu hamparan tebu bisa diperkirakan,jika mengambil contoh tebu dari kebun dan proses pemeriksaannya sesuai persyaratan. Tingkat rendemen yang ditunjukkan polarimeter biasanya tidak berada jauh dengan rendemen gilingan di pabrik gula.
Jual beli tebu akan paling menguntungkan bagi petani. Tebu yang dibeli oleh pabrik gula untuk digiling,memenuhi kebutuhan mesin yang kapasitasnya sudah pasti. Dengan demikian jumlah pembelian tebu oleh pabrik gula idealnya sesuai dengan kapasitas mesinnya. Kemungkinan persediaan bisa melebihi kapasitas pabrik gula atau kurang,jika melebihi akan terjadi keterlambatan tebang untuk sejumlah tanaman tebu petani. Dan jika kurang berarti harus ada  yang ditebang sebelum mencapai puncak kematangan jelas efisien.
Pemeriksaan kebun dan persyaratan kualitatif lainnya, paling ideal memang dilakukan/disaksikan. Kedua belah pihak pabrik gula bersama petani pemilik tebu sehingga tingkat kualitas tersebut”terbuka”dan dengan terbuka itulah bisa ditentukan harga berdasarkan daftar yang ditentukan pemerintah dengan demikian diharapkan petani bisa puas,karena penjual produk tanamannya bisa disaksikan dengan mata telanjang. Baik tingkat kualitas maupun kuantitas. Memang didasari pelaksanaan sistem direction payment itu tebu tak langsung bisa mulus. Persiapan alat untuk menganalisa rendemen (kebun) harus cukup dan petugasnya memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Harga refaksi telah disusun perlu disebarkan dan mudah diperoleh bagi mereka yang membutuhkan kepada para petani yang umumnya bersifat lugas itupun perlu diberi penjelasan  sejelas-jelasnya tanpa bertele-tele.
Bagi petani tebu juga bisa menghadapi masalah baru sebab kenyataannya tebu sering menjadi rebutan antar pabrik karena memang jumlahnya tidak mencukupi,jika tingkat “kekurangan”tebu itu mencapai titik tertentu,tak mustahil mampu mengontrol harga tebu sampai jauh diharga dasar. Tebu lalu masuk kemekanisme pemasaran umum. Dalam arti penawaran tertinggi yang akan diperoleh.
Tanaman tebu merupakan komoditi utama dalam menghasilkan gula pasir karena di dalam batangnya terkandung 20% cairan gula. Tebu rakyat dengan hasilnya gula pasir merupakan tanaman perdagangan sebagai tanaman perdagangan, maka perlu pemindahan dari produsen ke konsumen, dalam memasarkan tebunya, petani tebu dapat memilih salah satu cara yaitu dengan mengadakan kerjasama dengan pabrik gula dengan ketentuan kontrak yang telah disepakati antara pabrik gula dengan petani tebu, untuk meningkatkan pendapatan.
Pabrik gula memiliki banyak peranan bagi masyarakat, selain sebagai lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, pabrik tebu juga dapat dijadikan sebagai tempat pariwisata atau tempat penelitian untuk menunjang perekonomian masyarakat sekitarnya, tentu dengan adanya pabrik gula perekonomian di daerah tersebut akan semakin meningkat di bidang perdagangan dan pariwisata, tentunya bagi pabrik gula maupun petani tebu yang terlibat, hal itulah yang melandasi penulis untuk mengambil sebuah tema tentang pola kemitraan antara pabrik gula dengan petani tebu

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang paling berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di sekitar
         pabrik gula ?

1.2.2 Bagaimana hubungan antara pabrik gula dengan petani tebu ?

1.2.3 Apakah peranan petani tebu sangat berpengaruh terhadap perkembangan pabrik
         gula ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
                 Kegiatan study tour yang kami lakukan bukan untuk bersenang-senang. Akan tetapi, memiliki kegiatan dengan tujuan positif, mendidik dan bermanfaat bagi siswa-siswi SMA Negeri 1 Purwoharjo.
Adapun tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1.3.1  Mengetahui lebih luas proses kemitraan / kerja sama antara petani tebu dengan
          pabrik gula.
1.3.2  Memberi informasi kepada pembaca mengenai pabrik gula.
1.3.3  Agar lebih mengetahui betapa pentingnya kerja sama antara pabrik gula
          dengan petani tebu.
1.3.4  Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pola kemitraan yang
          terjadi antara pabrik gula dengan petani tebu.

1.4 Manfaat Penelitian
                             Dengan dibuatnya karya ilmiah ini penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri begitu juga dengan pembaca :
Bagi peneliti :
1.       Lebih memahami tentang pola kerja sama yang dilakukan pabrik gula dengan petani
          tebu.
2.       Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian.
Bagi pembaca :
1.       Pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya kehadiran pabrik gula yang bekerja
          sama dengan petani tebu.
2.       Mengetahui pola-pola kemitraan yang efektif bagi pabrik gula dengan petani tebu.
3.       Sebagai acuan pembaca untuk perkembangan sosial.


BAB II
LANDASAN TEORI
DAN
HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori
Beberapa pola kemitraan yang dimaksud antara lain sistem sewa lahan petani oleh pabrik gula dan sisitem pembelian tebu petani oleh pabrik gula. Selain itu,lembaga peneliti insitute pertanian bogor 2002 menyarankan sisitem kelembagaan yang memungkinkan petani mempunyai kepemilikan dalam pabrik gula.Dua sistem kemitraan tersebut diatas, selama ini telah diterapkan atupun dikembangkan, namun sekaligus menjadi modal kemitraan alternatif dari pola kemitraan yang ada. Model kerja sama antar petani, pabrik gula serta investor dilakukan dalam bentuk kepemilikan perusahaan gula. Perusahaan gula iniakan melakukan bisnis dibidang onvarm atau penyiapan lahan, perawatan,pemanenan, dan agroinput. Kegiatan tebang muat angkut,pengolahan atau penggilingan tebu,serta pemasaran diharapkan nilai tambah dari berbagai kegiatan dalam industri gula semaksimal mungkin diperoleh (Robbins,1990).
Pola hubungan antara pabrik gula dan petani tebu rinci sebagai berikut:
a)      Pabrik gula dan petani merupakan pelaksanaan program kebijakan pergulaan nasional. Keduanya harus menjalin kerja sama yang kompak dan efektif untuk mencapai mutu intensifikasi yang baik.
b)      Hubungan kerja sama pabrik gula dan petani diwujudkan dalam bentuk kemitraan yang dinamis berdasarkan asas manfaat dan kepercayaan yang tinggi.
c)      Di lain pihak pabrik gula memerlukan petani untuk menghasilkan tebu guna kecukupan dan kesinambungan penyediaan bahan baku. Pabrik gula bertanggung jawab atas kemajuan petani diwilayahnya.

2.2 Hipotesis
Kerja sama antara petani tebu dan pabrik gula dengan membeli hasil tebu dengan sistem sewa lahan milik petani oleh pabrik gula.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk memecahka padas,saat sekarang dengan jalan mengumpulkan meninterpretasikan dan menganalisa data yang selanjutnya mengambil kesepakatan. (Sukarad, 1982)
Pengumpulan data-data dengan teknik servis yaitu dengan cara mengumpulkan data baru individu/unit dalam waktu bersamaan. (Singarimbun dan Effendi, 1982)

3.2 Tempat Penelitian
1.      Pabrik gula Gondang Winangoen

3.3 Analisis Data
Pengertian analisis data menurut Sugiyono (335,2008) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis,daya yang akan diperoleh dari hasil wawancara,catatan lapangan dan observasi dengan cara mengkoordinasikan kata kedalam pola,memilih mana yang penting danmana yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah untuk dipahami oleh diri sendiri ataupun orang lain.



BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Kerja sama antara petani dengan pabrik tebu pada saat ini berbeda dengan yang dahulu. Artinya dahulu pabrik gula mendapatkan tebu tidak dari petani karena pabrik gula memiliki lahannya sendiri. Namun sekarang pabrik gula mendapatkan tebu dari para petani. Dalam memasok tebu kepabrik gula,para petani melalui tim-tim pengawas atau sinder. Supaya petani dapat memasok tebu ke pabrik gula Gondang Winangoen,pabrik gula mengirimkan tim-tim sendiri yaitu tim-tim kebun (sinder kebun)dan tim-tim pengawas (sinder pengawas). Tim-tim ini memiliki tingkatannya sendiri-sendiri,selain itu untuk merangkul petani tebu pabrik menyidiakan pupuk dan dana(uang muka)untuk petani tebu agar tetap memasok tebunya kepabrik gula inidan tidak berpindah ke pabrik lain. Apabila petani memasok tebunya kepabrik yang harus bertanggung jawab  dalam hal ini adalah sinder-sinder. Kendala yang sering dihadapi dalam pemasokan tebu kepabrik adalah cuaca,maksudnya apabila cuaca sedang hujan,pabrik akan berhenti menggiling kira-kira 3 hari karena faktor kebunnya  yang becek dan armada tidak dapat masuk ke dalam lahan tebu. Apabila cuaca baik,cerah maka kualitas tebunya juga bagus serta rendemen juga bagus. Karena salah satu unsur kualitas tebu adalah tingkat rendemen.
Pabrik gula dengan petani tebu saling menguntungkan. Pabrik gula dapat memproduksi gula hasil dari pasokan tebu milik petani dan petani dapat mereasakan hasil produksi gula yang telah dihasilkan oleh pabrik gula.
Dalam jual beli ini,tebu yang dipasok dari petani oleh pabik gula akan digiling dan harus memenuhi kebutuhan mesin yang kapasitasnya sudah pasti. Dengan demikian jumlah pembelian tebu oleh pabrik gula,idealnya sesuai kapasitas mesinnya. Kemungkinan persediaan bisa melebihi kapasitas mesin pabrik gula atau berkurang,jika melebihi kapasitas mesin akan terjadi keterlambatan tebang untuk sejumlah tebu petani. Dan jika kurang dari kapasitas mesin harus ada tebu yang ditebang sebelum mencapai puncak kematangan,alternatif lain yang dilakukan apabila kekeurangan pasokan tebu diwilayah sekitar pabrik gula,yaitu pabrik gula mencari di luar, artinya membeli tebu diluar daerah. Semua pabrik gula itu sama hanya menunggu bahan baku,jika bahan baku sudah ada maka langsung diadakan penggilingan. Dalam 1 hari pabrik gula mampu menghasilkan 30.000 kuintal. Kadang pabrik  gula harus dapat menjaga kerjasama dengan petani tebu.
Bagi pabrik gula masalah baru yang harus dihadapi adalah kenyataan bahwa sering kali tebu menjadi rebutan antara pabrik gula satu dengan pabrik gula yang lainnya karena jumlahnya yang tidak mencukupi,jika tingkat kekurangan tebu itu mencapai titik tertentu,tidak mustahil harga tebu jauh diatas harga dasar. Tebu pada saat ini masuk kemekanisme pemasaran umum. Dalam arti penawaran tertinggi yang akan mendapatkan tebu ini. 


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
a)      Kerja sama jual beli tebu antara petani tebu dan pabrik gula menggunakan sistem sewa lahan petani. Dalam hal ini pabrik gula mendapatkan pasokan tebu dari lahan petani.
b)      Kerja sama jual beli tebu antara petani tebu dan pabrik gula dalam hal ini saling menguntungkan artinya pabrik gula dapat melakukan penggilingan tebu yang telah dipasok oleh petani tebu dan petani tebu sendiri dapat merasakan manisnya tebu dalam bentuk gula dari produksi pabrik gula.

5.2 Kesan
                             Pabrik gula Gondang Winangoen memiliki sistem kerja sama dengan petani tebu yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dan dapat menghasilkan gula secara optimum untuk memenuhi kebutuhan pasar.

5.3 Saran
a)    Sebaiknya pabrik gula meningkatkan kerja sama dengan petani tebu supaya mendapatkan kualitas gula yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
b)   Pabrik gula sebaiknya lebih mendekat atau merangkul petani tebu supaya tidak memasok hasil panen tebunya ke pabrik lain.




LAPORAN PENELITIAN
KEGIATAN KUNJUNGAN BELAJAR

POLA KEMITRAAN ANTARA PETANI TEBU
DENGAN PABRIK GULA



DISUSUN OLEH :
1.      Didin taufiq qurrohman
2.      Marta yuda pranata
3.      Taufiq al hakim


PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 PURWOHARJO
Jalan Slamet Cokro, Telp. (0333) 39475 Purwoharjo
BANYUWANGI
2013/2014




MOTTO

1.      Hal yang sulit dapat menjadi mudah, apabila dikerjakan dengan senyuman
2.      Sabar adalah kunci dari sebuah kesuksesan
3.      Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan dengan ketekunan
4.      Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama
5.      Tidak ada kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada kemelaratan yang melebihi kebodohan
6.      Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan yang harus diwujudkan
7.      Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula.
8.      Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri
9.      Pengetahuan adalah kekuatan
10.  Janganlah larut dalam suatu kesedihan karena masih ada hari esok yang menongsong dengan sejuta kebahagiaan



PERSEMBAHAN

                 Laporan penelitian ini sepenuhnya kami buat dengan segala keikhlasan dan
                 kerendahan hati kepada :
1.      Tuhan Yang Maha Esa
2.      Keluarga tercinta
3.      Bapak Nurhadi Sutjipto, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Purwoharjo
4.      Bapak Sudarsono, S.Ag selaku guru pembimbing bidang study sosiologi
5.      Bapak Dawadi S.Pd selaku wali kelas
6.      Bapak dan Ibu Guru tercinta
7.      Adik-adik kelas X dan XI yang tercinta




PENGESAHAN

     Judul                : Pola Kemitraan antara Petani Tebu dengan Pabrik Gula
     Penyusun          :
1.      Didin taufiq qurrohman
2.      Marta yuda pranata
3.      Taufiq al hakim
Disahkan Oleh :
Hari                       :
Tanggal     :
Tempat      :

                 Wali Kelas                                                                   Pembimbing


                 Sudarsono, S.Ag                                                      Sudarsono, S.Ag
     NIP:195707121988031004                                         NIP: 195707121988031004


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Purwoharjo



Drs. H. Rodiwanto
NIP: 19580810 198403 1 016




KATA PENGANTAR

     Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Pota Kemitraan antara Petani Tebu dengan Pabrik Gula”. Laporan ini penulis buat sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional 2014/2015.
     Dalam penulisan laporan ini penulis banyak menemukan kesulitan, seperti sulitnya mencari informasi, perbedaan pendapat, serta keterbatasan waktu. Walaupun begitu pemulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.      Bapak Nurhadi Sutjipto, S.Pd yang telah mengizinkan kami dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
2.      Bapak/Ibu guru pembimbing yang telah membantu kami dalam melakukan observasi.
3.      Kepada orang tua kami yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
4.      Bapak Sudarsono, S.Ag selaku guru pembimbing yang senantiasa membimbing kami.
5.      Bapak Dawadi, S.Pd selaku wali kelas kami.
6.      Rekan-rekan yang membantu penelitian.
Karya ilmiah ini kami tulis dengan tujuan untuk memberi informasi kepada pembaca mengenai “Pola Kemitraan antara Petani Tebu dengan Pabrik Gula”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak kekurangan. Sehingga kami berharap kepada pembaca untuk memberi kritik dan saran dalam menyempurnakan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat dan berguna bagi pembaca.

Purwoharjo,............................... 2011


                                                                             Penyusun




DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................................i
Motto..........................................................................................................................ii
Persembahan........................................................................................................iii
Pengesahan...........................................................................................................iv
Kata Pengantar..........................................................................................................v
Daftar Isi......................................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
    1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................2
1.4 Manfaat.....................................................................................3
BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS...................................................4
    2.1 Landasan Teori..........................................................................................4
    2.2 Hipotesis.............................................................................................4
BAB III. METODE PENELITIAN...........................................................................5
    3.1 Jenis Penelitian...................................................................................5
    3.2 Tempat Penelitian............................................................................5
    3.3 Analisis Data.................................................................................5
BAB IV. PEMBAHASAN...................................................................................6
    4.1 Pembahasan.......................................................................................6
BAB V. PENUTUP........................................................................................8
    5.1 Kesimpulan...................................................................................8
    5.2 Kesan..........................................................................................8

No comments:

Post a Comment