POLA KEMITRAAN ANTARA PETANI TEBU DENGAN PABRIK GULA
Laporan Penelitian Kunjungan Belajar
Judul " Pola Kemitraan antara petani tebu dan pabrik gula "
BAB 1 PENDAHULUAN
Judul " Pola Kemitraan antara petani tebu dan pabrik gula "
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-individu,kelompok-kelompok,atau organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Sistem jual beli adalah adalah tukar menukar barang maksudnya khusus untuk petanidengan pabrik gula adalah petani memasokkan tebu kepabrik gula tersebut memberikan sebagai dari hasil gilingan ke petani tabu. Sistem jual beli antara petani dan pabrik gula antara lain:
1. Sewa lahan petani oleh pabrik2. Sewa lahan oleh pihak ketiga
3. Kemitraan dengan pabrik gula sebagai avalist
4. Pembelian tebu oleh pihak ketiga
5. TRI mandiri
Dari
berbagai sistem kemitraan yang telah dikembangkan dan diterapkan selama
ini,masih menghadapi kendala dan belum memperlihatkan hasil yang menguntungkan
bagi semua pihak. Hal ini karena dengan sistem kemitraan tersebut posisi petani
tebu dalam sistem industri gula masih lemah, bahkan sistem kemitraan yang ada
sekarang lebih banyak merugikan petani. Pabrik gula membeli tebu,gambaranya
seperti dolog/bulog membeli gabah petani.
Salah
satu unsurnya kualitas tebu adalah tingkat rendemen. Dalam hal ini lajim
tersebut”Rendemen tebu” untuk menentukannya tidak begitu sulit apalagi bila
menggunakan polarimeter yang kini sudah dikenal petani. Dengan ini tingkat
rendemen suatu hamparan tebu bisa diperkirakan,jika mengambil contoh tebu dari
kebun dan proses pemeriksaannya sesuai persyaratan. Tingkat rendemen yang
ditunjukkan polarimeter biasanya tidak berada jauh dengan rendemen gilingan di
pabrik gula.
Jual
beli tebu akan paling menguntungkan bagi petani. Tebu yang dibeli oleh pabrik
gula untuk digiling,memenuhi kebutuhan mesin yang kapasitasnya sudah pasti. Dengan
demikian jumlah pembelian tebu oleh pabrik gula idealnya sesuai dengan
kapasitas mesinnya. Kemungkinan persediaan bisa melebihi kapasitas pabrik gula
atau kurang,jika melebihi akan terjadi keterlambatan tebang untuk sejumlah
tanaman tebu petani. Dan jika kurang berarti harus ada yang ditebang sebelum mencapai puncak
kematangan jelas efisien.
Pemeriksaan
kebun dan persyaratan kualitatif lainnya, paling ideal memang dilakukan/disaksikan.
Kedua belah pihak pabrik gula bersama petani pemilik tebu sehingga tingkat
kualitas tersebut”terbuka”dan dengan terbuka itulah bisa ditentukan harga
berdasarkan daftar yang ditentukan pemerintah dengan demikian diharapkan petani
bisa puas,karena penjual produk tanamannya bisa disaksikan dengan mata telanjang.
Baik tingkat kualitas maupun kuantitas. Memang didasari pelaksanaan sistem direction
payment itu tebu tak langsung bisa mulus. Persiapan alat untuk menganalisa
rendemen (kebun) harus cukup dan petugasnya memadai baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.
Harga
refaksi telah disusun perlu disebarkan dan mudah diperoleh bagi mereka yang
membutuhkan kepada para petani yang umumnya bersifat lugas itupun perlu diberi
penjelasan sejelas-jelasnya tanpa bertele-tele.
Bagi
petani tebu juga bisa menghadapi masalah baru sebab kenyataannya tebu sering
menjadi rebutan antar pabrik karena memang jumlahnya tidak mencukupi,jika
tingkat “kekurangan”tebu itu mencapai titik tertentu,tak mustahil mampu
mengontrol harga tebu sampai jauh diharga dasar. Tebu lalu masuk kemekanisme
pemasaran umum. Dalam arti penawaran tertinggi yang akan diperoleh.
Tanaman
tebu merupakan komoditi utama dalam menghasilkan gula pasir karena di dalam
batangnya terkandung 20% cairan gula. Tebu rakyat dengan hasilnya gula pasir
merupakan tanaman perdagangan sebagai tanaman perdagangan, maka perlu
pemindahan dari produsen ke konsumen, dalam memasarkan tebunya, petani tebu
dapat memilih salah satu cara yaitu dengan mengadakan kerjasama dengan pabrik
gula dengan ketentuan kontrak yang telah disepakati antara pabrik gula dengan
petani tebu, untuk meningkatkan pendapatan.
Pabrik
gula memiliki banyak peranan bagi masyarakat, selain sebagai lapangan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar, pabrik tebu juga dapat dijadikan sebagai tempat
pariwisata atau tempat penelitian untuk menunjang perekonomian masyarakat
sekitarnya, tentu dengan adanya pabrik gula perekonomian di daerah tersebut
akan semakin meningkat di bidang perdagangan dan pariwisata, tentunya bagi
pabrik gula maupun petani tebu yang terlibat, hal itulah yang melandasi penulis
untuk mengambil sebuah tema tentang pola kemitraan antara pabrik gula dengan
petani tebu
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang paling
berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di sekitar
pabrik gula ?
1.2.2 Bagaimana hubungan antara pabrik gula dengan petani tebu ?
1.2.3 Apakah peranan petani tebu sangat berpengaruh terhadap perkembangan pabrik
gula ?
pabrik gula ?
1.2.2 Bagaimana hubungan antara pabrik gula dengan petani tebu ?
1.2.3 Apakah peranan petani tebu sangat berpengaruh terhadap perkembangan pabrik
gula ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Kegiatan
study tour yang kami lakukan bukan untuk bersenang-senang. Akan tetapi, memiliki
kegiatan dengan tujuan positif, mendidik dan bermanfaat bagi siswa-siswi SMA
Negeri 1 Purwoharjo.
Adapun tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui lebih luas proses kemitraan / kerja sama antara petani tebu dengan
pabrik gula.
1.3.2 Memberi informasi kepada pembaca mengenai pabrik gula.
1.3.3 Agar lebih mengetahui betapa pentingnya kerja sama antara pabrik gula
dengan petani tebu.
1.3.4 Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pola kemitraan yang
terjadi antara pabrik gula dengan petani tebu.
Adapun tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui lebih luas proses kemitraan / kerja sama antara petani tebu dengan
pabrik gula.
1.3.2 Memberi informasi kepada pembaca mengenai pabrik gula.
1.3.3 Agar lebih mengetahui betapa pentingnya kerja sama antara pabrik gula
dengan petani tebu.
1.3.4 Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pola kemitraan yang
terjadi antara pabrik gula dengan petani tebu.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan dibuatnya
karya ilmiah ini penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri
begitu juga dengan pembaca :
Bagi peneliti :
1. Lebih memahami tentang pola kerja sama yang dilakukan pabrik gula dengan petani
tebu.
2. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian.
Bagi pembaca :
1. Pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya kehadiran pabrik gula yang bekerja
sama dengan petani tebu.
2. Mengetahui pola-pola kemitraan yang efektif bagi pabrik gula dengan petani tebu.
3. Sebagai acuan pembaca untuk perkembangan sosial.
Bagi peneliti :
1. Lebih memahami tentang pola kerja sama yang dilakukan pabrik gula dengan petani
tebu.
2. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian.
Bagi pembaca :
1. Pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya kehadiran pabrik gula yang bekerja
sama dengan petani tebu.
2. Mengetahui pola-pola kemitraan yang efektif bagi pabrik gula dengan petani tebu.
3. Sebagai acuan pembaca untuk perkembangan sosial.
BAB II
LANDASAN TEORI
DAN
HIPOTESIS
LANDASAN TEORI
DAN
HIPOTESIS
2.1
Landasan Teori
Beberapa
pola kemitraan yang dimaksud antara lain sistem sewa lahan petani oleh pabrik
gula dan sisitem pembelian tebu petani oleh pabrik gula. Selain itu,lembaga
peneliti insitute pertanian bogor 2002 menyarankan sisitem kelembagaan yang
memungkinkan petani mempunyai kepemilikan dalam pabrik gula.Dua sistem
kemitraan tersebut diatas, selama ini telah diterapkan atupun dikembangkan, namun
sekaligus menjadi modal kemitraan alternatif dari pola kemitraan yang ada.
Model kerja sama antar petani, pabrik gula serta investor dilakukan dalam
bentuk kepemilikan perusahaan gula. Perusahaan gula iniakan melakukan bisnis
dibidang onvarm atau penyiapan lahan, perawatan,pemanenan, dan agroinput. Kegiatan
tebang muat angkut,pengolahan atau penggilingan tebu,serta pemasaran diharapkan
nilai tambah dari berbagai kegiatan dalam industri gula semaksimal mungkin
diperoleh (Robbins,1990).
Pola
hubungan antara pabrik gula dan petani tebu rinci sebagai berikut:
a) Pabrik
gula dan petani merupakan pelaksanaan program kebijakan pergulaan nasional. Keduanya
harus menjalin kerja sama yang kompak dan efektif untuk mencapai mutu
intensifikasi yang baik.
b) Hubungan
kerja sama pabrik gula dan petani diwujudkan dalam bentuk kemitraan yang
dinamis berdasarkan asas manfaat dan kepercayaan yang tinggi.
c) Di
lain pihak pabrik gula memerlukan petani untuk menghasilkan tebu guna kecukupan
dan kesinambungan penyediaan bahan baku. Pabrik gula bertanggung jawab atas kemajuan
petani diwilayahnya.
2.2
Hipotesis
Kerja
sama antara petani tebu dan pabrik gula dengan membeli hasil tebu dengan sistem
sewa lahan milik petani oleh pabrik gula.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode diskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk memecahka
padas,saat sekarang dengan jalan mengumpulkan meninterpretasikan dan
menganalisa data yang selanjutnya mengambil kesepakatan. (Sukarad, 1982)
Pengumpulan
data-data dengan teknik servis yaitu dengan cara mengumpulkan data baru
individu/unit dalam waktu bersamaan. (Singarimbun dan Effendi, 1982)
3.2
Tempat Penelitian
1. Pabrik
gula Gondang Winangoen
3.3
Analisis Data
Pengertian
analisis data menurut Sugiyono (335,2008) adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis,daya yang akan diperoleh dari hasil wawancara,catatan
lapangan dan observasi dengan cara mengkoordinasikan kata kedalam pola,memilih
mana yang penting danmana yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga
mudah untuk dipahami oleh diri sendiri ataupun orang lain.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Pembahasan
Kerja
sama antara petani dengan pabrik tebu pada saat ini berbeda dengan yang dahulu.
Artinya dahulu pabrik gula mendapatkan tebu tidak dari petani karena pabrik gula
memiliki lahannya sendiri. Namun sekarang pabrik gula mendapatkan tebu dari
para petani. Dalam memasok tebu kepabrik gula,para petani melalui tim-tim
pengawas atau sinder. Supaya petani dapat memasok tebu ke pabrik gula Gondang Winangoen,pabrik
gula mengirimkan tim-tim sendiri yaitu tim-tim kebun (sinder kebun)dan tim-tim
pengawas (sinder pengawas). Tim-tim ini memiliki tingkatannya sendiri-sendiri,selain
itu untuk merangkul petani tebu pabrik menyidiakan pupuk dan dana(uang
muka)untuk petani tebu agar tetap memasok tebunya kepabrik gula inidan tidak
berpindah ke pabrik lain. Apabila petani memasok tebunya kepabrik yang harus
bertanggung jawab dalam hal ini adalah
sinder-sinder. Kendala yang sering dihadapi dalam pemasokan tebu kepabrik
adalah cuaca,maksudnya apabila cuaca sedang hujan,pabrik akan berhenti
menggiling kira-kira 3 hari karena faktor kebunnya yang becek dan armada tidak dapat masuk ke
dalam lahan tebu. Apabila cuaca baik,cerah maka kualitas tebunya juga bagus
serta rendemen juga bagus. Karena salah satu unsur kualitas tebu adalah tingkat
rendemen.
Pabrik
gula dengan petani tebu saling menguntungkan. Pabrik gula dapat memproduksi
gula hasil dari pasokan tebu milik petani dan petani dapat mereasakan hasil
produksi gula yang telah dihasilkan oleh pabrik gula.
Dalam
jual beli ini,tebu yang dipasok dari petani oleh pabik gula akan digiling dan
harus memenuhi kebutuhan mesin yang kapasitasnya sudah pasti. Dengan demikian
jumlah pembelian tebu oleh pabrik gula,idealnya sesuai kapasitas mesinnya. Kemungkinan
persediaan bisa melebihi kapasitas mesin pabrik gula atau berkurang,jika
melebihi kapasitas mesin akan terjadi keterlambatan tebang untuk sejumlah tebu
petani. Dan jika kurang dari kapasitas mesin harus ada tebu yang ditebang
sebelum mencapai puncak kematangan,alternatif lain yang dilakukan apabila
kekeurangan pasokan tebu diwilayah sekitar pabrik gula,yaitu pabrik gula
mencari di luar, artinya membeli tebu diluar daerah. Semua pabrik gula itu sama
hanya menunggu bahan baku,jika bahan baku sudah ada maka langsung diadakan
penggilingan. Dalam 1 hari pabrik gula mampu menghasilkan 30.000 kuintal. Kadang
pabrik gula harus dapat menjaga
kerjasama dengan petani tebu.
Bagi
pabrik gula masalah baru yang harus dihadapi adalah kenyataan bahwa sering kali
tebu menjadi rebutan antara pabrik gula satu dengan pabrik gula yang lainnya
karena jumlahnya yang tidak mencukupi,jika tingkat kekurangan tebu itu mencapai
titik tertentu,tidak mustahil harga tebu jauh diatas harga dasar. Tebu pada
saat ini masuk kemekanisme pemasaran umum. Dalam arti penawaran tertinggi yang
akan mendapatkan tebu ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a) Kerja
sama jual beli tebu antara petani tebu dan pabrik gula menggunakan sistem sewa
lahan petani. Dalam hal ini pabrik gula mendapatkan pasokan tebu dari lahan
petani.
b) Kerja
sama jual beli tebu antara petani tebu dan pabrik gula dalam hal ini saling
menguntungkan artinya pabrik gula dapat melakukan penggilingan tebu yang telah
dipasok oleh petani tebu dan petani tebu sendiri dapat merasakan manisnya tebu
dalam bentuk gula dari produksi pabrik gula.
5.2
Kesan
Pabrik gula Gondang
Winangoen memiliki sistem kerja sama dengan petani tebu yang saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak dan dapat menghasilkan gula secara optimum
untuk memenuhi kebutuhan pasar.
5.3
Saran
a) Sebaiknya
pabrik gula meningkatkan kerja sama dengan petani tebu supaya mendapatkan
kualitas gula yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
b) Pabrik
gula sebaiknya lebih mendekat atau merangkul petani tebu supaya tidak memasok
hasil panen tebunya ke pabrik lain.
LAPORAN
PENELITIAN
KEGIATAN KUNJUNGAN BELAJAR
KEGIATAN KUNJUNGAN BELAJAR
POLA KEMITRAAN ANTARA PETANI TEBU
DENGAN PABRIK GULA
DENGAN PABRIK GULA
DISUSUN
OLEH :
1. Didin
taufiq qurrohman
2. Marta
yuda pranata
3. Taufiq
al hakim
PEMERINTAH
KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 PURWOHARJO
Jalan Slamet Cokro, Telp. (0333) 39475 Purwoharjo
BANYUWANGI
2013/2014
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 PURWOHARJO
Jalan Slamet Cokro, Telp. (0333) 39475 Purwoharjo
BANYUWANGI
2013/2014
MOTTO
1. Hal
yang sulit dapat menjadi mudah, apabila dikerjakan dengan senyuman
2. Sabar
adalah kunci dari sebuah kesuksesan
3. Tak
ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan dengan ketekunan
4. Sabar
dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah
sesuatu yang utama
5. Tidak
ada kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada kemelaratan yang melebihi
kebodohan
6. Hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan yang harus
diwujudkan
7. Berusahalah
jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak
akan bisa dikembalikan seperti semula.
8. Manusia
tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi
diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri
9. Pengetahuan
adalah kekuatan
10. Janganlah
larut dalam suatu kesedihan karena masih ada hari esok yang menongsong dengan
sejuta kebahagiaan
PERSEMBAHAN
Laporan penelitian ini sepenuhnya kami buat dengan
segala keikhlasan dan
kerendahan hati kepada :
kerendahan hati kepada :
1. Tuhan
Yang Maha Esa
2. Keluarga
tercinta
3. Bapak
Nurhadi Sutjipto, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Purwoharjo
4. Bapak
Sudarsono, S.Ag selaku guru pembimbing bidang study sosiologi
5. Bapak
Dawadi S.Pd selaku wali kelas
6. Bapak
dan Ibu Guru tercinta
7. Adik-adik
kelas X dan XI yang tercinta
PENGESAHAN
Judul : Pola Kemitraan antara Petani Tebu
dengan Pabrik Gula
Penyusun :
1. Didin
taufiq qurrohman
2. Marta
yuda pranata
3. Taufiq
al hakim
Disahkan
Oleh :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Tanggal :
Tempat :
Wali Kelas Pembimbing
Sudarsono, S.Ag Sudarsono, S.Ag
NIP:195707121988031004 NIP: 195707121988031004
NIP:195707121988031004 NIP: 195707121988031004
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Purwoharjo
Kepala SMA Negeri 1 Purwoharjo
Drs.
H. Rodiwanto
NIP: 19580810 198403 1 016
NIP: 19580810 198403 1 016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Pota Kemitraan antara Petani Tebu dengan Pabrik Gula”. Laporan ini penulis
buat sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional 2014/2015.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak menemukan kesulitan,
seperti sulitnya mencari informasi, perbedaan pendapat, serta keterbatasan
waktu. Walaupun begitu pemulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan
dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Bapak
Nurhadi Sutjipto, S.Pd yang telah mengizinkan kami dalam penyelesaian karya
ilmiah ini.
2. Bapak/Ibu
guru pembimbing yang telah membantu kami dalam melakukan observasi.
3. Kepada
orang tua kami yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
4. Bapak
Sudarsono, S.Ag selaku guru pembimbing yang senantiasa membimbing kami.
5. Bapak
Dawadi, S.Pd selaku wali kelas kami.
6. Rekan-rekan
yang membantu penelitian.
Karya
ilmiah ini kami tulis dengan tujuan untuk memberi informasi kepada pembaca
mengenai “Pola Kemitraan antara Petani Tebu dengan Pabrik Gula”.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak kekurangan. Sehingga kami berharap
kepada pembaca untuk memberi kritik dan saran dalam menyempurnakan karya ilmiah
ini. Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Purwoharjo,............................... 2011
Penyusun
Halaman Judul............................................................................................................................i
Motto..........................................................................................................................ii
Persembahan........................................................................................................iii
Pengesahan...........................................................................................................iv
Kata Pengantar..........................................................................................................v
Daftar Isi......................................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................2
1.4 Manfaat.....................................................................................3
BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS...................................................4
2.1 Landasan Teori..........................................................................................4
2.2 Hipotesis.............................................................................................4
BAB III. METODE PENELITIAN...........................................................................5
3.1 Jenis Penelitian...................................................................................5
3.2 Tempat Penelitian............................................................................5
3.3 Analisis Data.................................................................................5
BAB IV. PEMBAHASAN...................................................................................6
4.1 Pembahasan.......................................................................................6
BAB V. PENUTUP........................................................................................8
5.1 Kesimpulan...................................................................................8
5.2 Kesan..........................................................................................8
0 comments:
Post a Comment