PEMANFAATAN SISA OLAHAN PABRIK GULA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN
Makalah Karya Tulis Imiah
Judul " Pemanfaatan sisa olahan parbrik gula untuk meningkatkan produksi pertanian "
Judul " Pemanfaatan sisa olahan parbrik gula untuk meningkatkan produksi pertanian "
Bab I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber daya lahan pertanian selalu di eksploitasi dan diberdayakan melebihi
Kapasitas kemampuan yang dimiliki tanah. Upaya peningkatan produktivitas hasil pertanian selama ini banyak ditempuh oleh para pelaku budidaya pertanian dengan jalan pintas yang mengandalkan peningkatan pupuk anorganik atau pupuk kimia.
Pemakaian pupuk kimia yang berlangsung dalam periode sangat panjang ini menyebabkan matinya aneka macam jasad renik di dalam tanah sehingga terjadi kemiskinan nutrisi. Para petani juga sudah terbudaya dan tergantung dengan pemakaian pupuk kimia sehingga merasa tanpa pupuk kimia produksivitas pertanian tidak akan berhasil dan maksimal. Padahal, pupuk kimia memiliki sifat mengganggu tanah dan juga membunuh aneka macam jenis jasad renik dalam tanah. Karena semakin banyak di pakai, kualitas tanah juga akan semakin menurun. Pupuk kimia juga sebagai penyebab rendahnya unsur hara dalam lahan pertanian , karena akar tumbuhan yang hidup ditanah tidak dapat efektif menyerap unsur hara, baik mikro maupun makro.
Kondisi tanah yang kritis ini sudah seharusnya diperbaiki agar aneka jasad renik kembali hidup. Untuk itu diperlukan polapikir dari para petani agar kembali mengguanakan pupuk organik dalam jangka panjang pada lahan pertaniannya tanpa menggunakan pupuk anorganik (pupuk kimia) sama sekali. Dengan adanya kendala tersebut dapat disimpulkan, untuk memperbaiki tanah pertanian dengan penambahan bahan organik yang sudah hampir hilang. Sedangkan penggunaan pupuk kimia yang terus menerus ( selama 30-35 tahun) hampir sama sekali tidak di adakan perbaikan tanah pada lahan pertanian.
Penggunaan pupuk organik akan mendukung peningkatan produktivitas lahan pertanian yang cukup signifikan karena peran aneka jasad-jasad renik tanah kembali berfungsi kepada akar tanaman serta membantu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap berbagai penyakit tanaman karena tanah kembali menyediakan nutrisi lengkap yang di butuhkan oleh tanaman. Sehingga dapat juga mengurangi penggunaan obat-obatan untuk penyakit tanaman.
Pupuk organik ibarat multivitamin untuk tanah pertanian yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Pupuk organik memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah dan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah dalam tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman dapat di tingkatkan dengan penambahan pupuk organik. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam suatu reproduksi gula akan dihasikan blotong dalam jumlah yang sangat
Besar. Sementara itu pemanfaatan blotong sebagai pupuk organik masih belum maksimal dan penggunaannya terbatas. Maka disusun rumusan masalah sebagai berikut :
Ø Apakah pupuk blotong sebagai pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas pertanian padi?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah :
· Mengetahui peningkatan produktivitas padi.
· Mengetahui keunggulan pupuk organik yang terbuat dari blotong.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
· Untuk dapat menjadi suatu bisnis yang menguntungkan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
· untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik pada lahan pertanian.
· Diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh petani.
· Dari apa yang telah penulis teliti semoga semua pihak yaang berkaitan dengan perusahaan pabrik gula dan juga petani dapat memanfaatkan sisa olhan dari pabri tebu.
· Bagi petani yang menggunakan pupuk Anorganik dapat beralih menggunakan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Eksploitasi Pertanian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (tahun 1990 Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan, halaman : 222) menyatakan bahwa eksploitasi merupakan pengusahaan atau pendayagunaan dalam sumber daya lahan.
Sebuah industri pengolahan besar, seperti pabrik-pabrik pengolahan produksi menghasilkan limbah sebagai sisa dari proses produksi yang dilakukan. Limbah itu akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan. Masyarakat disekitar pabrik akan merasa terganggu dan mungkin merasa dirugikn jika limbah yang di hasilkan tersebut dalam pembuangannya mengakibatkan pencemaran lingkungan, maka secara alami masyarakat akan ikut tidak mendukung kesejehterannya.(Irawan,1986 :25)
2.1.2. Limbah Produksi
Limbah yang di hasilkan dari limbah produksi khususnya yang berasal dari pabrik dapat berupa blotong atau cairan buangan pabrik. Limbah-limbah tersebut juga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan, kadang juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.(Marbun,1990:106)
Dalam penggunaan teknologi untuk mengolah limbah tentu memerlukan biaya. Limbah pabrik yang telah diolah ada yang mengahasilkan barang jadi atau barang setengah jadi. Sehingga akan ada manfaat nilai dari pengolahan limbah itu disamping biaya yang di keluarkan.(online 2015)
2.1.3. Pengolahan Blotong menjadi Pupuk.
Pupuk blotong merupakan limbah padat dari produk stasiun permurnian nira, diproduksi sekitar 3,8% tebu atau sekitar 1,3 juta ton. Secara umum bentuk dari blotong berupa serpihan serat-serat tebu yang mempunyai komposisi humus, Wax dan Fat kasar 5%-14% , Protein kasar 5%-15% , Gula 5%-15%, Total abu 9%-10%, SiO2 4%-5%, CaO 1%-4%, P2O5 1%-3%, MgO 0,5%-1,5% cukup baik untuk di jadikan bahan pupuk organik.
Blotong harus dikomposkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai pupuk organik tanaman tebu. Pengomposan merupakan suatu metode untuk mengkorvesikan bahan-bahan organik komplek menjadi bahan yang lebih sederhana dengan menggunakan aktivitas mikroba. Pengomposan dapat dilakukan pada kondisi aerobic dan anaerobic. Pengomposan aerobic adalah dekomposisi bahan organik dengan kehadiran oksigen (udara) ; produk utama dari metabolis biologi aerobic adalah karbondioksida, air dan panas. Pengomposan anaerobic adalah dekomposisi bahan organik dalam kondisi ketidak hadiran udara bebas ; produk akhir metabolis anaerobic adalah mekana , karbondioksida, dan senyawa intermediate seperti asam-asam organik dengan berat molekul rendah. Pada dasarnya pengomposan adalah dekomposi dengan menggunakan aktivitas mikroba. oleh karena itu, kecepatan dekomposisi dan kualitas kompos tergantung pada keadaan dan jenis mikroba aktif selama pengomposan. Kondisi oktimum bagi aktivitas mikroba perlu diperhatikan selama proses pengomposan, misalnya air basi, pelembapan , media tumbuh dan sumber makanan bagi mikroba. Kompos blotong ini dapat memperbaiki fisik tanah, khusunya meningkatkan kapasitas penahan air, menurunkan laju pencucian hara, memperbaiki drainase, menetralisir pengaruh pupuk kimia sehingga ketersediaan unsur hara dalam tanah lebih tersedia. Selain itu pemberian ketanaman juga dapat meningkatkan bobot rendemen tanaman produktif secara signifikan. ( Online 2015)
2.1.4. Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik.
Berikut perbedaan serta keunggulan antara pupuk organik dengan pupuk anorganik
Pupuk organik :
1. Mengandung unsur hara baik makro dan mikro lengkap akan tetapi dengan kandungan yang sedikit.
2. Dapat memperbaiki struktur dalam tanah sehingga tanah menjadi gembur.
3. Memiliki daya simpan air yang tinggi.
4. Beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan dari penyakit dan hama.
5. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme dalam tanah yang sangat menguntungkan bagi keadaan tanah.
6. Memiliki residual efek positif artinya pengaruh positif dari pupuk organik terhadap tanaman yang ditanam pada musim berikutnya masih ada sehingga pertumbuhan dan produktivitasnya masih bagus.
Pupuk Anorganik :
1. Hanya mengandung satu atau beberapa unsur hara, tetapi dalam jumlah banyak.
2. Tidak dapat memperbaiki struktur tanah, justru dalam pengunaan jangka panjang menyebabkan tanah menjadi keras.
3. Sering membuat rentan terhadap penyakit dan hama.
4. Pupuk anorganik mudah menguap dan tercuci. Karena itu, pengaplikasian yang tidak tepat akan sia-sia. Karena unsur hara yang ada akan hilang akibat menguap atau tercuci oleh air.
2.2. Hipotesis
Diduga ada peningkatan produktivitas pertanian setelah menggunakan pupuk organik yang terbuat dari Blotong ( sisa olahan pabrik gula).
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif.Pengumpulan data-data dengan teknik servis yaitu dengan cara mengumpulkan data baru individu/unit dalam waktu bersamaan.
3.2. Tempat Penelitian
Hari/ tanggal :
Tempat : Pabrik gula Gondang Winangoen
3.2. Pengguanaan Data
· Data primer
Data primer adalah data kelompok yang didapat secara langsung dari penelitian.
· Data sekunder
Data sekunder aadalah data yang tidak langsung didapatkan dari obyek penelitian. Data ini sebagai penunjang untuk penyusunan laporan penelitian.
3.4. Analisis Data
· Observasi
Observasi yaitu metode penelitian dengan cara melihat dan meneliti langsung obyek penelitian.
· Wawancara
Wawancara yaitu metode penelitian dengan cara mewawancarai narasumber yang menangani pengolahan limbah serta petani yang menggunakan pupuk organik dari blotong dan juga yang tidak menggunakan pupuk organik tersebut.
· Studi Pustaka
Studi Pustaka yaitu metode penelitian dengan cara mengambil sumber-sumber teori yang relevan dengan permasalahan, baik dari literarure, catatan-catatan dan majalah-majalah. Studi pustaka ini juga bermanfaat dalam penyusunan landasan teori.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Produktivitas Pertanian Padi
Tebu merupakan salah satu jenis tanaman yang hanya dapat ditanam didaerah yang memiliki iklim tropis. Tanaman ini merupakan sumber bahan baku perusahaan pabrik gula. Salah satu limbah yang dihasilkan dari produksi gula yang berasal dari tanaman tebu yaitu blotong. Blotong dapat digunakan sebagai pupuk organik yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian padi. Akan tetapi kebutuhan pupuk organik terus meningkat dari tahun ke tahun tersebut tidak diimbangi dengan suplai pupuk organik yang mencukupi, ini di karenakan sedikitnya produsen atau pengolah pupuk organik yang ada ditanah air.
4.2. Pemanfaatan Blotong sebagai Pupuk Organik
Pembuatan pupuk organik blotong dilakukan dengan pencampuran bahan baku asal limbah pabrik gula. Limbah pabrik gula berupa pupuk blotong juga dapat dijadikan pupuk organikdengan cara mencampurkan mikroba. Pupuk organik ini mampu memperbaiki tekstur dan mampu menyehatkan tanah krisis akibat pupuk kimia(anorganik). Pupuk organik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali untuk perkebunan tebu dan lahan pertanian lainnya. Hal ini di maksudkan untuk membantu memperlancar sirkulasi dan dapat memperoleh varietas tebu yang baik. Blotong yang dimanfaatkan sebagai pupuk organik dalam penggunaan tanaman padi ternyata juga dapat digunakan pada tanaman lain, seperti jeruk, kedelai, kubis dan tanaman pertanian lainnya.
4.3. Keunggulan Pupuk Organik dibandingkan Pupuk Anorganik
Pupuk organik akan menjadi suatu bisnis yang sangat menguntungkan apabila kesadaran petani akan manfaat penggunaan pupuk organik baik jangka pendek maupun jangka panjang yang semakin meningkat. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk indonesia pada umumnya bermata pencarian disektor pertanian. Selain itu sumber daya yang ada disekitar nampak tidak bermanfaat akan solusi bagi para petani yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk anorganik. Pemanfaatan sumber daya alam mampu memberikan nilai ekonomis yang bisa diperuntukan. Secara umum pupuk organik dari bahan baku limbah tebu dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian padi. Penggunaan pupuk organik dapat memberikan pengaruh positif pada tanah, antara lain untuk memperbaiki sifat fisik tanah dan struktur tanah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa limbah pabrik gula yang mempunyai konotasi menggangu dan mencemari lingkungan, tampaknya dapat di atasi dengan baik, sehingga dapat memberi manfaat pada lingkungan.
a. Upaya pemanfaatan limbah padat melalui pemanfaatan blotong sebagai bahan baku pupuk kompos dengan menggunakan suatu teknologi untuk mengelola limbah sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan, bahkan mungkin mengolah kembali menjadi barang yang bermanfaat atau bisa dijual. Salah satunya dapat digunakan sebagi pemanfaatan produksi pertanian padi. Namun yang terpentingdari semua pemanfaatan limbah pabrik gula tersebut adalah mempunyai prinsip menangani masalah limbah yang akan menimbulkan masalah limbah baru yang berdampak lebih negatif pada lingkungan.
b. Pemanfaatan blotong dapat dijadikan sebagai pupuk untuk menambah hasil produktivitas lahan pertanian lebih bermutu dan berkualitas yang lebih baik.
5.2. Saran
a. Diharapkan perkembangan industri akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
b. Diharapkan dapat menjadi suatu bisnis yang menguntungkan bagi keunggulan pabrik dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
ü Martoyo, T. , Santoso, B. E. , dan Mochtar, M. 1994. Bahan Penjernih alternatif untuk Analisis Pol Alur Proses di Pabrik Gula. Majalah Penelitian Gula Vol 30 ( 3-4 )
ü Santoso, B. E. 2004. Limbah Pabrik Gula : Penanganan, Pencegahan Dan Pemanfaatnya.
ü Online, 2015
LAMPIRAN I
DAFTAR PERTANYAAN
1. Berapa blotong yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk organik sekali produksi ?
2. Berapa ton pupuk organik yang dihasilkan dalam sekali produksi ?
3. Apa saja manfaat pembuatan blotong selain sebagai pupuk organik ?
4. Pupuk organik itu apa bisa digunakan sealain tanaman padi ?
Tanaman
|
Bisa Digunakan
|
Tidak Bisa Digunakan
|
Jeruk
| ||
Kedelai
| ||
Kubis
| ||
Jagung
| ||
Singkong
|
LAMPIRAN II
JAWABAN
1. Blotong digunakan dalam sekali produksi untuk pembuatan pupuk organik yaitu sekiatr 300 kg per ton blotong yang akan di gunakan dalam sekali produksi.
2. Pupuk organik yang dihasilkan dalam sekali produksi rata-rata sekitar 150 kg per ton
3. Manfaat pembuatan blotongselain sebagai pupuk organik juga bisa digunakan untuk pakan ternak, pabrik wax dan lain- lain.
4. Bisa,
Tanaman
|
Bisa Digunakan
|
Tidak Bisa Digunakan
|
Jeruk
|
Bisa digunakan
|
-
|
Kedelai
|
Bisa digunakan
|
-
|
Kubis
|
Bisa digunakan
|
-
|
Jagung
|
Bisa digunakan
|
-
|
Singkong
|
Bisa digunakan
|
-
|
PERSEMBAHAN
Laporan penelitian ini sepenuhnya penulis buat dengan segala keikhlasan dan
kerendahan hati kepada :
kerendahan hati kepada :
1. Bapak Drs. H. Rodiwanto selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Purwoharjo.
2. Bapak Sudarsono, S.Ag selaku guru pembimbing bidang study sosiologi.
3. Bapak Siti Rofi’ah S,Pd. selaku wali kelas.
4. Bapak/Ibu guru dan Staf Tata Usaha SMA N 1 Purwoharjo.
5. Kedua orang tua penulis tercinta.
6. Teman- teman dan adik kelas yang telah mendukung ,memotivasi serta membantu penulis dalam menyusun karya ilmiah ini.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam karya ilmiah sehingga karya ilmiah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
MOTTO
Ø Keberhasilaan tidak akan tercapai tanpa adda niat dan usaha.
Ø Jangan pernah menunda-nunda pekerjaan.
Ø Hormatiah hal yang lebih kecil maka kamu akan mendapatkan kehormatan yang lebih besar.
Ø Fokuslah maka kita akan melihat jalan untuk maju.
Ø Jangan takut akan kegagalan, karena ssungguhnya kegagalan adalah salah satu jalan menuju keberhasilan.
Ø Satu lunci membawa keberhasilan yaitu ketenangaan dalam menuju keberhasilan.
Judul : “PEMANFAATAN SISA OLAHAN PABRIK GULAGUNA
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN”
Disusun Oleh :Alvian Firdiansyah
Disahkan pada
Hari :..............................................................................
Tanggal :..............................................................................
Tempat : SMA Negeri 1 Purwoharjo
Wali Kelas, Pembimbing,
Siti Rofiah, S.Pd Sudarsono, S.Ag
NIP: 196901082005012009 NIP: 195707121988031004
NIP: 196901082005012009 NIP: 195707121988031004
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Purwoharjo
Kepala SMA Negeri 1 Purwoharjo
Drs. H. Rodiwanto
NIP: 19580810 198403 1 016
NIP: 19580810 198403 1 016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelsaikan Karys tulis dengan judul “ PEMANFAATAN SISA OLAHAN PABRIK GULA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN” . Laporan ini penulis buat sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional 2014/2015.
Terselesaikannya karya tulis ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah membantu menyelsaikan karya tulis ini.Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini, antara lain :
1. Bapak Nurhadi Sutjipto, S.Pd,selaku kepala sekolah SMA NEGERI 1 PURWOHARJO yang telah berperan sebagai penanggung jawab dalam Kunjungan Belajar dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti kunjungan belajarkali ini.
2. Bapak Dawadi, S.Pd yang merupakan wali kelas dan sebagai motivator penulis di kelas.
3. Bapak Sudarsono, S.Ag, yang berperan membimbing saya dalam menyusun karya tulis ini dan juga sudah mendampingi penulis dalam pengumpulan data di lokasi pengamatan.
4. Orang tua penulis yang telah mendampingi serta senantiasa memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan karya tulis ini.
5. Teman- teman penulis yang telah membantu penyelesaian Karya tulis ini.
penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini.Dan akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Purwoharjo,....................... 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul.....................................................................................................................................................i
Halaman Pengesahan.......................................................................................................................................ii
Halaman Motto...................................................................................................................................................iii
Halaman Persembahan...................................................................................................................................iv
Kata Pengantar....................................................................................................................................................v
Daftar Isi................................................................................................................................................................vi
Daftar Lampiran...............................................................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................................................................1
1.1.Latar Belakang Penelitian..........................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3.Tujuan Penelitian...........................................................................................................3
1.4.Manfaat Penelitian........................................................................................................3
BAB II. LANDASAN TEORIDANHIPOTESIS.............................................................................................4
2.1. Landasan Teori..............................................................................................................4
2.1.1. Eksploitasi Pertanian................................................................................4
2.1.2. Limbah Produksi.........................................................................................4
2.1.3. Pengolahan Blotong menjadi Pupuk..................................................4
2.1.4. Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik...............................................5
2.2. Hipotesis...........................................................................................................................6
Bab III.METODOLOGI PENELITIAN..........................................................................................................7
3.1. Jenis Penelitian..............................................................................................................7
3.2. Tempat Penelitian.......................................................................................................7
3.3. Penggunaan Data.........................................................................................................7
3.4. analisis Data...................................................................................................................7
Bab IV. Pembahasan
4.1. Produktivitas Pertanian Padi..................................................................................8
4.2. Pemanfaatan Blotong sebagai Pupuk Organik...............................................8
4.3. Keunggulan Pupuk Organik.....................................................................................8
Bab V. Kesimpulan dan Saran
5.1.Kesimpulan................................................................................................................... 10
5.2.Saran...............................................................................................................................10
Daftar Pustaka..................................................................................................................................................11
Lampiran- lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Daftar Pertanyaan
Lampiran II. Hasil Jawaban
Lampiran III. Dokumentasi Hasil Penelitian
PEMANFAATAN SISA OLAHAN PABRIK GULA
GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
PERTANIAN
0 comments:
Post a Comment