Makalah Imbuhan Lengkap - Bahasa Indonesia
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“IMBUHAN”
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatNya maka kami telah menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul BAHASA INDONESIA “IMBUHAN” yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita selaku mahasiswa untuk memahami kata imbuhan.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT. memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Banyuwangi, 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Manfaat Penulisan
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian imbuhan
2.2 Fungsi imbuhan
2.3 Jenis-jenis imbuhan
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Imbuhan adalah bunyi – bunyi yang ditambahkan kepada kata dasar untuk mengubah atau menambahkan makna pada kata dasarnya. Imbuhan – imbuhan tersebut bisa diletakkan di awal (prefiks), di tengah/sisipan (infiks), akhir (suffikis), dan awalan-akhiran (konfiks) kata dasar. Jenis – jenis imbuhan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda – beda.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian imbuhan?
2. Apa fungsi Imbuhan?
3. Apa saja jenis-jenis Imbuhan?
1.3 Tujuan
Tentunya makalah ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:
· Dapat memahami pengertian imbuhan dan fungsinya
· Dapat memahami jenis-jenis imbuhan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian imbuhan
Kridalaksana (2009; 28-31) menyebutkan bahwa afiksasi adalah proses yang mengubah leksem menjadi kata kompleks. Kridalaksana (1989:31-83) mendeskripsikan afiksasi sebagai proses atau hasil penambahan afiks pada dasar. Richard (dalam Putrayasa; 2008;5) mengatakan bahwa afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Ramlan (1987:49) menyebut proses afiksasi sebagai proses pembubuhan afiks. Menurutnya, suatu satuan yang dilekati afiks disebut bentuk dasar. Afiksasi menurut Samsuri (1985: 190), adalah penggabungan akar kata atau pokok dengan afiks.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata baru dengan arti yang berbeda.
2.2 Fungsi imbuhan
Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya, setelah diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
Contoh:
· batu (benda) -> membatu (sifat)
· indah (sifat) -> seindah-indahnya (keterangan)
· mandi (kerja) -> pemandian (benda)
Fungsi imbuhan adalah:
· Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
· Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan di-i. Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.
· Membentuk kata sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is. Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah, agamis
· Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
· Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan, seindah-indahnya, dll.
2.3 Jenis-jenis imbuhan
AWALAN
Imbuhan yang diletakkan pada awal kata dasar disebut dengan awalan (prefiks). Ada beberapa imbuhan awalan, di antaranya adalah:
me-
Imbuhan me- berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif pada kata dasarnya. Imbuhan me- bisa berubah – ubah menjadi beberapa bentuk sesuai dengan kata dasar yang diikutinya.
Contoh:
Dobrak + men - = Mendobrak
Pencuri itu mendobrak pintu rumahku dan mencuri beberapa barang berharga.
Ambil + meng- = Mengambil
Aku mengambil buku yang tertinggal di rumah.
Sapa + meny- = menyapa
Setiap hari aku menyapa dirinya.
Bimbing + mem- = membimbing
Tugas seorang guru adalah membimbing anak muridnya.
kecil + menge- = mengecil
Sepatuku mengecil karena kakiku membesar.
ber-
Imbuhan ber- juga bisa berubah menjadi dua bentuk yaitu bel- dan be-. Apabila imbuhan ber- bertemu dengan kata dasar yang diawali dengan konsonan, maka ber- menjadi be.
Contoh :
Kerja + ber- = bekerja
Ajar + ber- = belajar.
di-
Imbuhan di- tidak memiliki perubahan bentuk dan berfungsi untuk membentuk makna pasif pada kata dasarnya.
Contoh:
Buang + di- = dibuang
Sampah – sampah dibuang ke tempat sampah oleh ibu.
ter-
Imbuhan ter- juga tidak memiliki perubahan khusus, tetapi memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah:
Sebagai penunjuk makna ketidaksengajaan.
Contoh :
buang + ter- = terbuang ; Barangku terbuang ke kotak sampah ketika aku tidak ada di rumah.
Sebagai pembentuk kata sifat
Contoh :
Baik + ter- = terbaik ; kelasku menjadi kelas yang terbaik di sekolah.
Sebagai pembentuk kata pasif
Contoh :
Injak + ter- = terinjak ; kakiku terinjak oleh Budi
pe-
Imbuhan pe- memiliki beberapa macam bentuk perubahan, di antaranya adalah peng-, penye-, dan per-. Imbuhan ini juga memiliki fungsi sebagai berikut:
Sebagai penunjuk pelaku :
pekerja, pelajar, pembohong, pemberi, pengurus, pembantu, dan lain – lain.
Aku adalah seorang pelajar di SMAN 1 Bagun Pagi.
Sebagai pembentuk kata perintah : Perlambat, pertajam, perindah, percantik, dan lain – lain.
Percantik lukisan itu!
Sebagai penunjuk sifat : pemalu, pemaaf, dan lain – lain.
Dia adalah anak yang pemalu.
Sebagai penunjuk alat: penghapus, penggaruk, penggoreng, penggiling, dan lain – lain.
Ibu menggunakan panci penggoreng sebagai wadah.
ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai penunjuk urutan.
Contoh : Dua + ke = kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Sisipan
Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah – tengah kata dasar. Imbuhan ini diantaranya adalah –el-, -em-, dan –er.
Contoh :
Getar + er = gemetar.
Tali – el = Temali.
AKHIRAN
Akhiran adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan disebut juga dengan suffiks. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:
-kan/-i
Imbuhan - imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.
Contoh : ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami, dan lain – lain
-an
Imbuhan –an berfungsi untuk:
Sebaagi penunjuk bagian:
satuan, kiloan, dan lain – lain
Sebagai penunjuk alat:
timbangan, angkutan
Sebagai penunjuk tempat:
lapangan, lautan, daratan, dan lain – lain.
-pun
Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna juga.
Contoh: akupun, Merekapun, kamipun, dan sebagainya.
-kah
Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya.
Contoh: Mudahkah, benarkah, iyakah, dan lain – lain.
Awalan dan Akhiran
Imbuhan ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks di antaranya adalah:
me-kan
Sebagai pembentuk makna aktif
Contoh : Membanggakan, membangunkan, mengantarkan, dan lain – lain.
pe-a
Sebagai pembentuk makna kata benda
Contoh: Pengampunan, pengasingan, pengaduan, dan lain – lain.
se-nya
Sebagai kata pengulangan
Contoh: Sepandai – pandainya, sebaik – baiknya, semahal – mahalnya, dan lain – lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata baru dengan arti yang berbeda Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya, setelah diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
Jenis – jenis imbuhan ada 4 macam
Awalan
Sisipan
Akhiran
Awalan dan akhiran
3.2 Saran
Di dalam pembuatan makalah ini pasti masih ada kesalahan-kesalahan disana-sini. Perlunya bimbingan dan pembelajaran yang lebih mengenai pembuatan makalah ini. Semua kritik atau saran yang bersifat membangun pasti akan kami terima demi kelangsungan pembuatan makalah dimasa-masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Afiks
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/11/imbuhan-pengertian-jenis-dan-contoh.html
http://belajarbahasa-bahasaindonesia.blogspot.co.id/2012/05/afiksasi-imbuhan.html
http://restumariam.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.html
http://bnetpwj.blogspot.co.id/2016/11/makalah-imbuhan-lengkap-bahasa-indonesia.html
Terima kasih atas penjelasan nya, sangat bermanfaat bagi saya :)
ReplyDelete@Defrianda(1822500014)
jangan lupa kunjungi website ini yah demi tugas kuliah saya, mohon di acc ya kak :) https://www.atmaluhur.ac.id/ ISB atma luhur
Terima kasih kak atas ilmunya,sangat bermanfaat...
ReplyDeleteSukses selalu kak...
Perkenalkan kak,Saya Arta Uli Opi dari ISB Atma Luhur
Terima kasih kak atas ilmunya,sangat bermanfaat...
ReplyDeleteSukses selalu kak...
Perkenalkan kak,Saya Arta Uli Opi dari ISB Atma Luhur
Good Information ! Bermanfaat bagi saya !
ReplyDeletePerkenalkan saya Pauriansyah, dari ISB Atma Luhur.