MAKALAH MANFAAT BUAH NAGA DAN CARA PEMBUDIDAYAAN LENGKAP
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman buah naga merupakan salah satu produk
hortikultura yang termasuk komoditas internasional. Asal buah naga ini adalah
Meksiko. Pada tahun 1870, tanaman buah naga dibawa oleh orang prancis dari
Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Buah naga adalah buah tanaman jenis
kaktus dari keluarga Hylocereus dan Selenecerius.
Nama buah naga tersebut diberikan pada buah naga yang
berasal dari empat jenis tumbuhan, antara lain : Hylocereus undatus, yang
buahnya berwarna merah dengan daging putih, Hylocereus Polyrhizus, yang buahnya
berwarna merah muda dengan daging buah merah, Selenicereus megalanthus dengan
kulit buah kuning dan daging buah putih dan Hylocereus Costaricensi buah naga
daging super merah.Sejak diperkenalkan sebagai buah yang enak dan memiliki
banyak khasiat, dalam ekspo “Agritec” di Tokyo tahun 1999. Buah naga kian populer dan banyak diburu orang.
Buah naga memang belum banyak dikenal di Indonesia.
Buah ini sulit diperoleh di pasar-pasar tradisional dan hanya dijumpai di pasar
swalayan tertentu saja. Selain masih sedikit yang menanamnya, juga disebabkan
tanaman ini masih tergolong jenis tanaman budidaya baru.
Tanaman buah naga dapat dimanfaatkan sebagai obat,
buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol, menyeimbangkan kadar gula darah,
mencegah kanker usus, menguatkan daya kerja otot, meningkatkan ketajaman mata.
Pada umumnya buah naga dinamakan sebagai pelepas dahaga karena kandungan airnya
yang sangat tinggi, sekitar 90 persen dari berat buah yang rata-rata mencapai
0,5-1 kg rasannya juga cukup manis karena kadar gulanya yang mencapai 13-18
brinks. Buahnya juga dapat diolah menjadi sirup, sari buah, selai, jelly, dan
manisan kering buah naga. Buah naga dapat mencegah penyakit diabetes mellitus,
jantung stroke, dan penyakit kardiovaskuler.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan
masalahnya adalah :
1. Apa
saja khasiat buah naga?
2. Bagaimana
teknik budidaya buah naga?
3. Bagaimanakah
keuntungan ekonomi dalam menanam buah naga?
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan
latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitiannya adalah :
1. Untuk
mengetahui asal usul buah naga.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis buah naga.
3. Untuk
mengetahui khasiat pada buah naga.
4. Untuk
mengetahui bagaimana teknik-teknik membudidayakan buah naga.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Asal Usul Buah Naga
Buah Naga atau Dragon Fruit ini adalah jenis kaktus
dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika
Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang
juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam,
Filipina, Malaysia dan termasuk di indonesia. Pada tahun 1870 tanaman ini
dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias.
Kemudian orang Vietnam mengetahui ternyata buah dari
tanamanini dapat dimakan. Cara bertanam orang Vietnam masih secara tradisional
seperti cara bertanam orang India Amerika Selatan. Tumbuhan buah naga ditanam
di antara pohon-pohon lain yang bertindak sebagai panjatan yang murah.
Pada musim buah naga antara bulan Juli dan Oktober,
buah ini sangat melimpah di Vietnam, sampai dihidangkan sebagai pencuci mulut
di pesawat Vietnam Airlines.
2.2 Jenis-Jenis Buah Naga
Jenis buah naga yang telah dibudidayakan ada empat,
yaitu buah naga berdaging putih (Hylocereus undatus), buah naga berdaging merah
(H. polyrhizus), buah naga berdaging super merah (H. costaricensis), dan buah
naga berkulit kuning dengan daging putih (Selenicereus megalanthus).
Buah naga berdaging putih (H. undatus) paling banyak
dijumpai di pasaran. Berat buahnya rata-rata 400-500 gr. Rasanya kurang manis
bila dibandingkan dengan buah naga berdaging merah. Oleh karena itu harga buah
naga merah lebih mahal jika dibandingkan dengan buah naga berdaging putih. Buah
naga berdaging merah juga dianggap lebih berkhasiat. Namun beratnya maksimum
hanya 400 gr.
Buah naga paling mahal adalah yang berdaging super
merah (super red). Rasanya sangat manis dengan berat mencapai 900 gr. Jenis ini
memiliki batang berlilin, hijau keputih-putihan dengan tepian tajam, memiliki
duri-duri sangat kecil. Panjang bunganya sekitar 30 cm dengan daun-daun
pembalut besar.
Buah naga berkulit kuning dengan daging putih,
mempunyai ukuran paling kecil jika dibandigkan dengan jenis lainnya, hanya
sekitar 80-100 gr. Oleh karena itu, buah naga jenis ini tidak sesuai untuk
dikomersilkan. Buah naga jenis ini biasanya ditanam di daerah dingin dengan
ketinggianmlebih dari 800 meter di atas permukaan laut. Buah naga ini memiliki
batang hijau ramping, tepiannya tidak tajam. Bunga berwarna putih. Panjang
bunga sekitar 30 cm, dengan daun-daun pelindung kecil.
Jenis-jenis lain dari buah naga yang umumnya hanya
ditanam sebagai tanaman hias adalah sebagai berikut :
a. Hylocereus calcaratus, memiliki batang
yang lembut, hijau dengan lekukan yang jelas. Panjang bunga sekitar 35-37 cm,
dan lebarnya sekitar 20-30 cm.
b. Hylocereus
escuintlensis, memiliki batang hijau dengan tepian coklat. Panjang bunga
28-31 cm, lebarnya sekitar 24-36 cm.
c. Hylocereus minutiflorus, memiliki
batang hijau, dengan bunganya semacam duri kaku pada bagian bawahnya. Bunga
berwarna merah, dengan panjang 5 cm dan lebarnya 8-9 cm.
d. Hylocereus monacanthus, memiliki batang
hijau abu-abu, dengan tepian tajam. Panjang bunga dapat mencapai 30 cm. Corong
bunga berupa daun-daun pembalut yang letaknya renggang. Buahnya merah dengan
daging buah berwarna hijau.
3.1 Rancangan
dan Jenis Penelitian
kualitatif. Rancangan kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskripsi. Data deskripsi tersebut berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati.
Kualitatf penelitian data ini ditunjukan ciri-cirinya
antara lain sebagai berikut :
1. Berlatar
alamiah
Penelitian alamiah dilakukan pada latar alamiah atau
kanteks dari suatu ketuhanan. Menurut kami hal ini dilakukan Karena teknologi
alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan.
2. Penetian
sebagai instrumen
Dalam kualitatif, peneliti merupakan alat pengumpul
data yang utama. Hal ini disebabkan peneliti sebagai manusia dapat berhubungan
dengan responden atau ofjek penelitian.
3. Penyajian
data secara kualitatif
Data dalam penelitian ini disajikan secara kualitatif
yaitu dengan texs naratif. Data-data tersebut disajikan dengan diberi
keterangan. Dalam penelitian ini akan mendiskripsikan “ MANFAAT DAN PEMBUDIDAYAAN BUAH NAGA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT “.
3.2 Sumber - Sumber yang Digunakan
Sumber – sumber bahasan yang digunakan untuk
pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Metode
Biografi : Yaitu metode dengan cara meliti majalah dan media lainnya.
2. Metode Observasi : Yaitu penulis terjun langsung
ke lapangan untuk penelitian agar mudah mendapatkan data-data.
3. Dan
informasi dari beberapa tokoh masyarakat di sekitar desa purwoharjo.
3.3 Data dan
Sumber Data
Data adalah semua bahan informasi yang harus dicari
dan dikumpulkan serta dipilih. Data dalam penelitian ini adalah penelitian
kepada masyarakat yang dikerjakan oleh siswa berdasarkan tugas Bahasa
Indonesia. Sumber data penelitiani ni adalah sumber secara internet.
3.4 Teknik
Pengumpula Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini pengumpul
data dapat dilakukan dengan menggunakan obsevasi, teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan pembaca mengenai “
MANFAAT DAN PEMBUDIDAYAAN BUAH NAGA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT “. Teknik
pengumpulan data dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Observasi :
Metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung
atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu
mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang
ada di lapangan. Dari hasil observasi tersebut kita akan memperoleh gambaran
yang jelas tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas bahwa tujuan observasi adalah
untuk memperoleh berbagai data yang kongkrit secara langsug dilapangan atau
tempat penelitian.
2. Dokumentasi
:
Sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang
dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. Adapun defenisi dokumentasi adalah
pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan dalam pengolaan kegiatan
pembelajaran.
BAB
VI
PEMBAHASAN
4.1 Khasiat
Buah Naga
Kandungan air buah ini sangat tinggi serta rasanya
cukup manis, buah ini dapat menghilangkan dahaga. Sebuah sumber badang Litbang
pertanian menyebutkan, buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol,
menyeimbangkan kadar gula darah, mencegah kanker usus, menguatkan daya kerja
otot, meningkatkan ketajaman mata, dan menghaluskan kulit. Buah naga kaya
dengan vitamin dan mineral, yang dapat membantu miningkatkan daya tahan tubuh
dan melancarkan metabolisme.
Secara keseluruhan, buah ini baik untuk kesehatan dan
dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi sehari-hari. Hasil analisis
laboraturium oleh Taiwan Food Industry Develop and Research Autoritis
menunjukkan buah naga mengandung zat-zat sebagai berikut :
Zat-zat di
atas memiliki fungsi antara lain sebagai berikut :
1. Protein
dari buah naga merah mampu melancarkan metabolisme tubuh, dan menjaga kesehatan jantung.
2. Serat
berfungsi mencegah kanker usus, penyakit kencing manis, dan baik untuk diet.
3. Karoten
berfungsi menjaga kesehatan mata, menguatkan otak, dan mencegah penyakit.
Bagian lain dari tanaman buah naga juga bisa
dimanfaatkan. Buah naga yang masak memang dapat langsung dikonsumsi. Sedangkan
buah yang belum masak dapat dibuat sup. Bunga buah naga juga dapat dikonsumsi
yaitu dengan menjadikannya sayur urap, digoreng, atau dapat dikeringkan untuk
dijadikan minuman semacam teh.
Dahan atau cabang buah naga juga dapat dimakan yaitu
dijadikan salad, urap, digoreng, dan dijadikan sup. Masakan dari dahan tumbuhan
buah naga dipercaya dapat membuang racun dalam tubuh dan membersihkan
pencernaan.
Buah naga juga sangat bermanfaat jika dikonsumsi
sehari hari. Selain itu, manfaat buah naga lainnya secara tidak langsung yang
penting adalah untuk menurunkan kadar kolestrol, memperkuat tulang dan gigi,
merawat kesehatan mata, dan merawat kesehatan jantung. Berikut adalah beberapa
manfaat buah naga untuk dikonsumsi sehari hari.
1. Memperkuat tulang dan gigi
2. Baik untuk membersihkan usus
3. Mencegah peradangan
4. Menjaga ion tubuh
5. Buah untuk meningkatkan stamina
Mengingat manfaat kesehatan sangat banyak sekali,
jangan pernah ragu untuk mengkonsumsi buah naga agar kesehatan anda selalu
terjaga sepanjang hari. Buah ini juga dapat membantu sistem pencernaan tubuh
manusia.
Sampai saat ini masih belum ditemukan efek samping
konsumsi buah naga, buah ini dapat dikonsumsi oleh wanita hamil, menyusui,
penderita diabetes, penyakit jantung, hingga penderita asma. Namun perlu
diketahui bahwa satu-satu nya efek yang akan anda terima adalah air seni dan
feses yang agak berubah kemerah-merahan. Bayi berumur 1 tahun juga telah dapat
diberikan konsumsi buah naga.
4.2 Teknik Budidaya Buah Naga
4.2.1 Memilih Bibit Buah Naga
Tanaman
buah naga bisa diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif
yaitu memperbanyak tanaman dari biji. Benih diambil dengan cara mengeluarkan
biji dari buah naga terpilih. Cara ini sedikit sulit dan biasanya dilakukan
oleh para penangkar berpengalaman.
Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena
lebih mudah. Budidaya buah naga dengan cara vegetatif lebih cepat menghasilkan
buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada
anaknya. Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:
-
Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau
cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna agar
hasil setek bisa berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan
dari hasil buah terdahulu.
-
Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm,
keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat. Semakin besar diameter batang akan
semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman.
-
Pemotongan dilakukan terhadap batang yang
panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20%,
bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.
-
Potong-potong batang calon bibit dengan panjang
sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang
akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing. Gunanya untuk merangsang
pertumbuhan akar.
-
Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata
tunas. Panjang setek bisa lebih pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh
pada kecepatan berbuah.
-
Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong
tersebut hingga getahnya mengering. Apabila langsung ditanam getah yang masih
basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko serangan jamur
batang setek bisa di celupkan pada larutan fungisida.
-
Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam
setek-setek tersebut. Untuk campuran tanah atau media tanamnya silahkan lihat
cara membuat media persemaian.
-
Siram bedengan atau polybag yang telah diisi
dengan media tanam. Kemudian tancapkan bagian yang runcing dari setek kedalam
media tanam sedalam 5 cm.
-
Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi
setek tersebut. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.
-
Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan
naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.
-
Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3
bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.
4.2.2
Persiapan budidaya buah naga
Kebutuhan bibit untuk budidaya buah naga seluas satu
hektar sekitar 6000-1000 bibit. Jumlah bibit yang diperlukan tergantung pada
metode tanam dan pengaturan jarak tanam. Kali ini alamtani membahas metode
budidaya buah naga dengan tiang panjat tunggal. Dengan sistem ini dibutuhkan
tiang panjat sebanyak 1600 batang dengan kebutuhan bibit tanaman sebanyak 6400
bibit per hektar.
4.2.3 Pembuatan tiang panjat
Dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat
diperlukan untuk menopang tumbuhnya tanaman. Tiang panjat biasanya dibuat
permanen dari beton. Bentuk tiangnya bisap pilar segi empat atau silinder
dengan diameter sekitar 10-15 cm.
Tinggi tiang panjat untuk budidaya buah naga biasanya
2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam sedalam 50 cm agar kuat berdiri. Di ujung
bagian atas diberikan penopang berupa batang kayu atau besi membentuk ‘+’.
Kemudian tambahkan besi berbentuk lingkaran atau bisa juga ban motor bekas. Sehingga
bagian ujung atasnya berbentuk seperti stir mobil.
Buatlah tiang panjat tersebut secara berbaris, jarak
tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jarak antar baris 3 meter. Jarak ini
juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan buat saluran drainase
sedalam 25 cm.
4.2.4 Pengolahan tanah
setelah tiang panjat disiapkan, buatlah lubang tanam
dengan ukuran 60×60 cm dengan kedalaman 25 cm. Posisi tiang panjat persis
terletak ditengah-tengah lubang tanam tersebut.
Campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian untuk
menambah porositas tanah. Tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah
matang sebanyak 10-20 kg. Tambahkan juga dolomit atau kapur pertanian
sebanyak 300 gram, karena buah naga
memerlukan banyak kalsium. Aduk bahan-bahan tersebut hingga merata. Timbun
kembali lubang tanam dengan campuran media di atas. Kemudian siram dengan air
hingga basah tapi jangan sampai tergenang. Biarkan lubang tanam yang telah di
timbun kembali tersinari matahari dan mengering.Setelah 2-3 hari, berikan pupuk
TSP sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk melingkari tiang panjat dengan jarak
sekitar 10 cm dari tiang. Biarkan selama kurang lebih 1 hari. Kini lubang tanam
siap untuk ditanami.
4.2.5 Penanaman bibit buah naga
Untuk satu tiang panjat dibutuhkan 4 bibit tanaman
buah naga. Bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat
dengan bibit tanaman sekitar 10 cm. Bibit dipindahkan dari bedeng penyemaian
atau polybag. Gali tanah sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan ukuran
bibit. Kemudian bibit diletakkan pada galian tersebut dan ditimbun dengan tanah
sambil dipadatkan.
Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman
tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Lakukan pengikatan setiap tanaman
tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm. Pengikatan jangan terlalu kencang untuk
memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.
4.3 Pemupukan dan Perawatan Buah Naga
4.3.1
Pemupukan
Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang dibutuhkan
harus mengandung banyak unsur nitrogen (N). Pada fase berbunga atau berbuah
gunakan pupuk yang banyak mengandung fosfor (P) dan kalium (K). Pemakaian urea
tidak dianjurkan untuk memupuk buah naga, karena sering mengakibatkan busuk
batang.
Pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang
dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10 kg per lubang tanam. Pada
saat berbunga dan berbuah berikan pupuk tambahan NPK dan ZK masing-masing 50
dan 20 gram per lubang tanam. Pada tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian
pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan berupa pupuk organik cair,
pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa diberikan untuk memaksimalkan
hasil.
4.3.2
Penyiraman
Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada
parit-parit drainase. Selain itu juga bisa menggunakan gembor atau irigasi
tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air dan tenaga kerja namun perlu
investasi yang cukup besar. Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan
merendam parit selama kurang lebih 2 jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor,
setiap lubang tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman
3 kali sehari di musim kering, atau sesuai dengan kondisitanah.
Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika
tanaman mulai berbunga dan berbuah. Pengurangan atau penghentian penyiraman
bertujuan untuk menekan pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan buah bisa
maksimal. Penyiraman tetap dilakukan apabila tanah terlihat kering dan tanaman
layu karena kurang air.
4.3.3 Pemangkasan
Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam
budidaya buah naga, yakni pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan
membentuk cabang produksi dan pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan
pada batang bibit tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang
panjang, besar dan kokoh. Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di
bagian paling atas batang awal. Tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong
saja.
Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan
pada tunas yang tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan.
Nantinya tunas ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah.
Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari
ujung atas.
Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang
produksi yang kurang produktif. Biasanya sudah berbuah 3-4 kali. Hasil
pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan sumber bibit tanaman.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah
bentuk tanaman. Biasanya tanaman buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar
tunas-tunas yang dipilih bisa membentuk tanaman dengan baik.
4.4 Pemanenan
Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus
produktifnya bisa mencapai 15-20 tahun. Budidaya buah naga mulai berbuah untuk
pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12 terhitung setelah tanam. Namun apabila
ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun
terhitung setelah tanam. Produktivitas pada panen pertama biasanya tidak
langsung optimal.
Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kg buah. Dalam
satu tiang panjat terdapat 4 tanaman. Berarti
dengan jumlah tonggal 1600 dalam satu hektar akan dihasilkan sekitar 6-7
ton buah naga sekali musim panen. Usaha budidaya buah naga yang sukses bisa
menghasilkan lebih dari 50 ton buah per hektar per tahun.
Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah
mulai berwarna merah mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya
sudah mulai berkurang. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau
berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jika dulu makan hanya dianggap sebagai sumber energi
yang tidak tersedia dan hanya dikenal mempunyai efek pencahar perut, ternyata
adanya hubungan antara konsumsi serat dan insiden timbulnya beragam penyakit.
Sebagai pencegahan penyakit, buah-buahan dan sayuran menjadi primadona untuk
makanan tinggi serat. Tak hanya buah yang umum dikenal dan dijual di pasar,
namun beragai buah aneh atau asing pun ditawarkan seperti halnya buah naga yang
kaya akan khasiat bila mengkonsumsinya.
5.2 Saran
Setelah mengetahui bahwa disetiap bagian buah maga
mengandung zat gizi dan manfaat tersendiri, maka kita hendaknya mau menjadikan
buah naga sebagai makanan sehat untuk keluarga.