MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN REKREASI LENGKAP DOC

KATA PENGANTAR

     Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan RahmatNyalah maka kami telah menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu
.
            Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Kepemimpinan Pendidikan Rekreasi” yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita selaku mahasiswa untuk memahami kepemimpinan pendidikan rekreasi.

            Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi karya tulis ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

            Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT. memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.


Banyuwangi, Maret 2017
Penulis






DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI.

BAB I  PENDAHULUAN 
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah.
1.3  Manfaat Penulisan.

BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Pengertian kepemimpinan dan kepemimpinan pendidikan rekreasi
        2.2.1 Definisi kepemimpinan.
        2.2.2 Definisi kepemimpinan pendidikan rekreasi
          2.2 Metode kepimpinan pendidikan rekreasi.  
    
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 
3.2 Saran.

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).

 Kepemimpinan pendidikan rekreasi didefinisikan sebagai proses kerja secara efektif bersama-sama dengan peserta didik agar dapat mendorong, memobilisasi dan mengarahkan sebagai upaya secara sungguh-sungguh guna meraih keberhasilan dalam program pendidikan rekreasi di sekolah.     

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kepemimpinan dan kepemimpinan pendidikan rekreasi?
2. Bagaimana metode kepemimpinan pendidikan rekreasi itu?

1.3 Tujuan

Tentunya makalah ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:
· Dapat memahami pengertian kepemimpinan dan kepemimpinan pendidikan rekreasi
· Dapat mengetahui metode kepemimpinan pendidikan rekreasi
· Dapat menambah wawasan mengenai kepemimpinan pendidikan rekreasi untuk 
     diterapkan di lembaga formal maupun non formal





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan Dan Kepemimpinan Pendidikan Rekreasi
2.2.1 Definisi Kepemimpinan

Istilah kepemimpinan merupakan istilah yang sudah dikenal dalam berbagai lapisan masyarakat. Istilah ini cenderung untuk memikirkan mengenai seorang pemimpin sebagai orang yang memiliki kualitas. Artinya orang itu harus mampu membimbing, mengarahkan, atau bahkan memberi komando. Menurut Davis, kepemimpinan sebagai kamampuan untuk mempengaruhi orang lain guna mencapai tujuan secara sungguh-sungguh. Pfiffner dan Presthus menguraikan bahwa kepemimpinan adalah seni mengkoordinasi dan memotivasi individu dan kelompok untuk meraih tujuan yang diinginkan. Sedangkan Slavson menjelaskan kepemimpinan meliputi tiga hal yaitu:
· Kemampuan untuk memahami dan merespon keinginan dan kebutuhan kelompok.
· Memiliki kapasitas untuk membantu kelompok dalam mengekspresikan harapan secara konstruksi dan progresif.
· Memiliki keteguhan untuk lebih memfokuskan perhatiannya pada kelompok daripada kepentingannya sendiri

2.2.2 Definisi Kepemimpinan Pendidikan Rekreasi 

Kepemimpinan pendidikan rekreasi didefinisikan sebagai proses kerja secara efektif bersama-sama dengan peserta didik agar dapat mendoron, memobilisasi dan mengarahkan sebagai upaya secara sungguh-sungguh guna meraih keberhasilan dalam program pendidikan rekreasi di sekolah. Ada empat hal yang tercakup dalam kepemimpinan pendidikan rekreasi yaitu: peranan, fungsi, perilaku, dan kualitas

a. Peranan Kepemimpinan Pendidikan Rekreasi 
   
Peranan pemimpin pendidikan rekreasi adalah bertanggung jawab menjalankan kegiatan rekreasi di lingkungan sekolah dan di luar sekolah
Ada beberapa hal yang sangat diharapkan dari seorang pemimpin dalam pendidikan rekreasi yaitu:
1. Pemimpin harus pandai menggunakan peluang dan menciptakan dinamika antar peserta didik
2. Pemimpin harus selalu bekerja secara serius dan bersemangat untuk mendorong peserta didik lebih kreatif
3. Tindakan yang dapat dilakukan pemimpin dalam pendidikan rekreasi adalah sebagai berikut:
· Memberikan penugasan kepada peserta didik yang sifatnya menyenangkan
· Mencari strategi baru untuk memvariasi suasana agar tidak jenuh dan melahirkan ide-ide original
· Mencari solusi apabila kegiatan pendidikan rekreasi mengalami kemacetan dalam pelaksanaannya.

b. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan Rekreasi

Pemimpin pendidikan rekreasi memiliki tanggung jawab untuk menjalankan roda kegiatannya. Adapun fungsi yang diembannya adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan program harian dan mingguan
2. Mengarahkan berbagai macam kegiatan yang sesuai dengan tuntunan peserta didik seperti olahraga, seni, keterampilan dan sebagainya
3. Memesan dan memelihara peralatan agar tetap terjaga keberadaannya
4. Mengontrol perilaku peserta didik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

c. Perilaku Kepemimpinan Pendidikan Rekreasi

Perilaku pemimpin pendidikan rekreasi adalah melakukan interaksi, membimbing dan memotivasi peserta didik. Perilaku pemimpin akan memberikan konstribusi terhadap efektifitas fungsi pendidikan rekreasi di sekolah

d. Kualitas Kepemimpinan Pendidikan Rekreasi

Kualitas pemimpin pendidikan rekreasi adalah berwawasan , berkepribadian, aktif dan kreatif serta tidah mudah putus asa. 

2.2 Metode Kepemimpinan Pendidikan Rekreasi
Kunci keberhasilan setiap pemimpin rekreasi adalah kemampuan untuk membawa kelompok secara produktif dalam berbagai bentuk aktivitas bermain. Adapun aktivitas atau metode dasar untuk meraih keberhasilan pemimpin pemimpin pendidikan rekreasi yaitu:
1. Memilih Aktivitas yang Cocok
Tiga factor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih aktivitas rekreasi
a. Apakah aktivitas itu memiliki daya tarik. Apakah orang ingin untuk ambil bagian dalam aktivitas tersebut dan menikmatinya
b. Apakah aktivitas itu dapat diterima secara umum dan memberikan nilai-nilai positif dan konstruktif.
c. Apakah aktivitas itu cocok secara adminitratif, perihal kepemimpinan, materi, alat atau fasilitas yang diperlukan oleh peserta didik.

Diluar factor-faktor umum tersebut, pilihan aktivitas rekreasi yang cocok untuk beberapa kelompok akan bergantung pada unsure-unsur berikut ini:
· Umur kelompok, 
· Tingkat kebugaran jasmani dan kesehatan fisik peserta didik,
· Status mental dan psikis peserta didik,
· Ukuran kelompok,
· Waktu,
· Fasilitas,
· Pengalaman rekreasi sebelumnya dari kelompok itu.

2. Personaliti Kepemimpinan yang Efektif

Personaliti dan gaya yang dimiliki pemimpin akan mempunyai pengaruh pada kemampuannya untuk melibatkan peserta didik agar berhasil dalam aktivitas rekreasi. Pemimpin harus dapat menyajikan aktivitas itu secara jelas dan efisien. Pemimpin harus mengetahui segala fasilitas yang diperlukan peserta didik. Pemimpin harus mempunyai control dari anggota agar dapat tidak menyimpang.
Pemimpin harus mengetahui bagaimana untuk mengajarkan aktivitas-aktivitas, sebab mengajar adalah bagian penting dari pekerjaannya. Jadi, mengajar efektif merupakan kunci dari professional rekreasi. Konsep mengenai pemimpin dalam pendidikan rekreasi telah dikembangkan oleh para ahli psikologi pendidikan.

3. Konsep Dasar Mengenai Belajar dan Mengajar  

Ada sebuah penelitian dalam bidang psikologi belajar yang hasilnya harus memberi nilai berharga bagi individu yang peduli dengan proses mengajar.

a. Kesadaran mengenai perbedaan individu
Kesadaran mengenai perbedaan individu merupakan hakekat untuk mengenali bahwa setiap peserta didik adalah individu dan harus belajar dengan caranya sendiri.

b. Belajar sambil berbuat
Orang belajar sangat bagus apabila sambil berbuat. Ini tidak cukup untuk dikatakan tentang sebuah aktivitas. Tidak semua pengajaran mendapatkan respons dari peserta didik. Bahkan diantara peserta didik ada yang duduk-duduk saja, melaakukan obsevasi, atau mendengarkan. Namun yang terbaik tentu saja seluruh peserta didik dapat terlibat di dalam proses belajar mengajar.

c. Menganalisis tugas belajar
Seorang guru harus dapat mengidentifikasi skill dan tugas belajar yang sesuai dengan kemampuan peserta didik demi mendapat hasil yang maksimal dan mempermudah proses belajar mengajar.

d. Memilih alat yang sesuai untuk mengajar
Dalam beberapa kasus, pendekatan problem solving dapat dipakai. Disini, pemimpin rekreasi meminta peserta didik untuk melakukannya dengan caranya sendiri. Tidak harus mengikuti apa yang dilakukan oleh pemimpin rekreasi.

e. Pembelajaran keseluruhan vs bagian
Metode bagian dipengaruhi oleh pikologi Behavior dimana semua tugas belajar harus dibagi kedalam bagian-bagian yang harus dipelajari dan dilatih secara terpisah. Sebaliknya metode keseluruhan membuktikan bahwa belajar yang paling efektif mengambil tempat saat tugas itu diterima dan dijalankan secara keseluruhan.

f. Motivasi dan kesiapan untuk belajar
Kesiapan peserta didik secara fisik(umur dan fisik yang cukup kuat) dan psikis (memiliki pengalaman awal) menjadi modal dasar yang harus dipersiapkan sebelum belajar.

g. Penguatan belajar
Apabila seorang individu telah melakukan sesuatu secara benar, tindakan ini sesegera dikuatkan sehingga perbuatan itu akan diulang lagi secara benar dan akhirnya ditetapkan sebagai sebuah perilaku respon terhadap stimulus.

h. Transfer belajar
Transfer dapat didefinisikan sebagai pengaruh latihan dari tugas yang satu ke tugas yang lainnya. Jadi sesuatu yang sudah dipelajari dalam satu aktivitas skill dapat ditransfer ke aktivitas lainnya.

i. Latihan skill
Hukum latihan adalah koneksitas antara stimulus dan respons yang diinginkan. Latihan harus dibedakan dengan repitisi(pengulangang), dan harus melibatkan penghargaan dan materi pelajaran baru.

4. Metode Kepemimpinan dalam Aktivitas Khusus

Ada teori mengajar yang lebih efektif daripada teori belajar. Setiap bentuk aktivitas dan situasi belajar menentukan metode kepemimpinan yang sesuai. Beberapa penggunaan pedoman untuk pemimpin rekreasi dalam beberapa aktivitas program, meliputi permainan, seni dan kerajinan tangan, olahraga, music, tari, drama dan aktivitas alam. Aktivitas khusus ini bisa diperoleh di lapangan permainan yang disediakan sekolah dan atau di puat-pusat program kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat.

5. Kepemimpinan Permainan di Lapangan Permainan

Kepemimpinan permainan di lapangan permainan ini akan memfokuskan pada salah satu tipe situasi permainan, seperti permainan kejar-kejaran, lari estafet dan permainan bola sederhana. Namun, sebelum melakukan semua aktivitas ini perlu menentukan hal-hal sebagai berikut;


a. Tujuan permainan
Tujuan adalah penting untuk mengetahui mengapa anda ikut serta dalam aktivitas permainan. Adapun tujuan permainan di lapangan sebagai berikut:
· Permainan memberikan manfaat bagi kelompok atau tim
· Permainan memberi kesempatan untuk bersaing dan menguji kelincahan, kekuatan, skill dan intelengensi, dibawah control lingkungan
· Mengawasi permainan dapat digunakan untuk membantu mengembangkan karakteristik
· Permainan memberikan kepuasan secara fisik
· Permainan dapat menghemat ruang dan alat.

b. Memilih permainan
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut:
· Permainan seharusnya dipilih berdasarkan pada kelompok umur dari pada jenis kelamin
· Permainan untuk anak diatas delapan tahun harus lebih sulit, lebih lama, dan melibatkan permainan tin untuk kelompok umur diatasnya
· Permainan seharusnya dipilih berdasarkan ruang/tempat dan jumlah peserta didik
· Memilih permainan seharusnya mempertimbangkan cuaca

c. Mempersiapkan permainan
Untuk menjadi seorang pemimpin permainan yang memadai, yakinlah bahwa anda benar-benar telah siap sebelum permainan itu dimulai, dengan cara-cara sebagai berikut:
· Pilihlah beberapa permainan yang cocok dengan umur, kemampuan dan minat dari kelompok tersebut
· Kaji kembali permainan yang sudah anda kuasai
· Yakinlah bahwa peralatan yang dibutuhkan tersedia
· Beritakunkanlah kepada peserta didik sebelum mereka terlibat dalam kegiatan rekreasi yang akan anda berikan

d. Mengorganisasi kelompok atau tim
Apabila jumlah peserta didiknya banyak, buatkan dalam beberapa kelompok yang lebih kecil. Hal ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
· Cara yang umum membagi kelompok dengan jumlah dan kemampuan dari setiap kelompok tidak terlalu berbeda
· Membariskan peserta didik dari yang tinggi badannya paling tinggi hingga terendah
· Cegah jika terjadi pemilihan kelompok yang di buat oleh peserta didik
· Sebelum permainan dimulai, yakinlah bahwa semua tim mempunyai jumlah yang sama

e. Mengajarkan permainan

Ada beberapa cara mengajarkan permainan
· Setelah membuat kelompok atau formasi, yakinlah bahwa anda memdapat perhatian yang sama dari peserta didik
· Saat permainan berlangsung, tepatkan posisi anda agar dapat perhatian dari semua peserta didik
· Jangan membuat uraian yang bertele tele
· Apabila peserta didik agak bingung berikanlah kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan
· Buatlah peraturan untuk aktivitas tersebut.
· Jika aktivitas kurang memuaskan, hentikan dulu. Demonstrasikan kembali teknik yang benar dan jelaskan aturan mainnya. Kemudian lakukan lagi
· Apabila permainan itu menghasilkan skor, beri tahu skor setiap saat.

f. Mengontrol perilaku peserta didik
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,maka pmimpin rekreasi perlu mengontrol hal-hal sebagai berikut;
· Peserta didik bisa berekspresi secara alami, namun jangan sampai tidak terkontrol
· Yakinlah bahwa alat yang digunakan dengan benar
· Kondisi umum harus dipelihara 
· Kemungkinan peserta didik berperilaku kurang baik jika timnya mengalami kekalahan, maka pemimpin rekreasi harus memberikan dorongan atau semangat.

g. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan kelompok dapat membantu menentukan keberhasilan dalam permainan. Maka, pemimpin rekreasi harus;
· Selalu mencoba dengan penuh opitmis dan positif
· Memberikan dorongan positif
· Berbicara dengan jelas dan memberikan komando sewaktu-waktu
· Percaya diri
· Memberikan kesempatan kepada setiap peserta didikuntuk berpartisipasi

h. Mengevaluasi permainan
Mengevaluasi permainan merupakan kegiatan yang harus dilakukan apabila permainan itu berakhir. Sebagai pemimpin rekreasi seharusnya mengkaji ulang secara teliti mengenai permainan itu.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulka sebagai berikut:
§ Kepemimpinan sebagai kamampuan untuk mempengaruhi orang lain guna mencapai tujuan secara sungguh-sungguh
§ Kepemimpinan pendidikan rekreasi adalah suatu proses kerja secara efektif bersama-sama dengan peserta didik untuk mencapai tujuan bersama.
§ Pemimpin rekreasi harus mampu memanfaatkan peluang yang dapat diajarkan kepada peserta didik

Hal-hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin rekreasi sebelum melakukan aktivitasnya adalah menentukan tujuan, memilih permainan, mempersiapkan permainan, mengorganisasi kelompok, mengajarkan permainan, mengontrol perilaku peserta didik, menentukan gaya kepemimpinan dan mengevaluasi permainan.

3.2 Saran

Di dalam pembuatan makalah ini pasti masih ada kesalahan-kesalahan disana-sini. Perlunya bimbingan dan pembelajaran yang lebih mengenai pembuatan makalah ini. Semua kritik atau saran yang bersifat membangun pasti akan kami terima demi kelangsungan pembuatan makalah dimasa-masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

§ Nawawi, Hadari. 1984. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Gunung Agung. 
§ http: //kepemimpinan-fisipuh.blogspot.co.id/2009/03/pengertian-pemimpin-dalam-bahasa.html
§ https: //arham892.blogspot.co.id/2016/09/kepemimpinan-dalam-pendidikan-jasmani.html

DOWNLOAD MAKALAH DI ATAS SIAP PAKAI VERSI DOC