Makalah Konflik Sosial Kehidupan Manusia

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang


Konflik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Ketika orang memperebutkan sebuah area, mereka tidak hanya memperebutkan sebidang tanah saja, namun juga sumber daya alam seperti air dan hutan yang terkandung di dalamnya. Upreti (2006) menjelaskan bahwa pada umunya orang berkompetisi untuk memperebutkan sumber daya alam karena empat alasan utama. Pertama, karena sumber daya alam merupakan “interconnected space” yang memungkinkan perilaku seseorang mampu mempengaruhi perilaku orang lain. Sumber daya alam juga memiliki aspek “social space” yang menghasilkan hubungan-hubungan tertentu diantara para pelaku. Selain itu sumber daya alam bisa menjadi langka atau hilang sama sekali terkait dengan perubahan lingkungan, permintaan pasar dan distribusi yang tidak merata. Yang terakhir, sumber daya alam pada derajat tertentu juga menjadi sebagai simbol bagi orang atau kelompok tertentu.
Konflik merupakan kenyataan hidup, tidak terhindarkan dan sering bersifat kreatif. Konflik terjadi ketika tujuan masyarakat tidak sejalan, berbagai perbedaan pendapat dan konflik biasanya bisa diselesaikan tanpa kekerasaan, dan sering menghasilkan situasi yang lebih baik bagi sebagian besar atau semua pihak yang terlibat (Fisher, 2001).


Dalam setiap kelompok social selalu ada benih-benih pertentangan antara individudan individu, kelompok dan kelompok, individu atau kelompok dengan pemerintah. Pertentangan ini biasanya berbentuk non fisik. Tetapi dapat berkembang menjadi benturan fisik, kekerasaan dan tidak berbentuk kekerasaan. Konflik berasal dari kata kerja Latin, yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

B.     Rumusan Masalah

a.       Apakah pengertian dari konflik sosial?
b.      Ada berapa jenis konflik sosial?
c.       Faktor faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik sosial?
d.      Bagaimana cara penanggulangan dan penanganan konflik sosial?

C.    Tujuan
a.       Untuk mengetahui pengertian konflik sosial.
b.      Untuk mengeahui jenis konflik sosial.
c.       Untuk mengeahui faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konflik.
d.      Untuk mengetahui cara penanggulangan dan penanganan konflik sosial.




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian konflik sosial

Konflik berasal dari kata kerja latin configure, yang berarti saling memukul, yang dimaksud dengan konflik sosial adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain didalam masyarakat yang ditandai dengan adanya sikap saling mengancam, menekan, hingga saling menghancurkan. Konflik sosial sesungguhnya merupakan suatu proses bertemunya dua pihak atau lebih yang mempunnyai kepentingan yang relative sama terhadap hal yang sifatnya terbatas. Dengan demikian, terjadilah persaingan hingga menimbulkan suatu benturan-benturan fisik baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar.


 Berikut ini beberapa pendapat ahli tentang pengertia konflik :
 
1. Berstein, menyebutkan bahwa konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang belum pernah dicegah, konflik mempunnyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan ada pula yang negative didalam interaksi manusia.


2. Robert M. Z Lawang mengemukakan bahwa konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasan dimana tujuan dari mereka yang berkonflik tidak hany memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.


3. Soerjono Soekanto, konflik merupakan proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.


B.     Jenis konflik sosial

Sebagaimana diungkapkan di depan, bahwa munculnya konflik dikarenakan adanya perbedaan dan keragaman. Berkaca dari pernyataan tersebut, Indonesia adalah salah satu negara yang berpotensi konflik. Lihat saja berita-berita di media massa, berbagai konflik terjadi di Indonesia baik konflik horizontal maupun vertikal. Konflik horizontal menunjuk pada konflik yang berkembang di antara anggota masyarakat. Yang termasuk dalam konflik horizontal adalah konflik yang bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan seperti di Papua, Poso, Sambas, dan Sampit. Sedangkan konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara. Umumnya konflik ini terjadi karena ketidakpuasan akan cara kerja pemerintah. Seperti konflik dengan para buruh, konflik Aceh, serta daerah-daerah yang muncul gerakan separatisme.
Namun, dalam kenyataannya ditemukan banyak konflik dengan bentuk dan jenis yang beragam. Soerjono Soekanto (1989:90) berusaha mengklasifikasikan bentuk dan jenis-jenis konflik tersebut. Menurutnya, konflik mempunyai beberapa bentuk khusus, yaitu:

a. Konflik Pribadi
Konflik terjadi dalam diri seseorang terhadap orang lain. Umumnya konflik pribadi diawali perasaan tidak suka terhadap orang lain, yang pada akhirnya melahirkan perasaan benci yang mendalam. Perasaan ini mendorong tersebut untuk memaki, menghina, bahkan memusnahkan pihak lawan. Pada dasarnya konflik pribadi sering terjadi dalam masyarakat.

b. Konflik Rasial
Konfilk rasial umumnya terjadi di suatu negara yang memiliki keragaman suku dan ras. Lantas, apa yang dimaksud dengan ras? Ras merupakan pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri biologisnya, seperti bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, dan warna rambut. Secara umum ras di dunia dikelompokkan menjadi lima ras, yaitu Australoid, Mongoloid, Kaukasoid, Negroid, dan ras-ras khusus. Hal ini berarti kehidupan dunia berpotensi munculnya konflik juga jika perbedaan antarras dipertajam.

c. Konflik Antarkelas Sosial
Terjadinya kelas-kelas di masyarakat karena adanya sesuatu yang dihargai, seperti kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan. Kesemua itu menjadi dasar penempatan seseorang dalam kelas-kelas sosial, yaitu kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Seseorang yang memiliki kekayaan dan kekuasaan yang besar menempati posisi atas, sedangkan orang yang tidak memiliki kekayaan dan kekuasaan berada pada posisi bawah. Dari setiap kelas mengandung hak dan kewajiban serta kepentingan yang berbeda-beda. Jika perbedaan ini tidak dapat terjembatani, maka situasi kondisi tersebut mampu memicu munculnya konflik rasial.

d. Konflik Politik Antargolongan dalam Satu Masyarakat maupun antara Negara-Negara yang Berdaulat

Dunia perpolitikan pun tidak lepas dari munculnya konflik sosial. Politik adalah cara bertindak dalam menghadapi atau menangani suatu masalah. Konflik politik terjadi karena setiap golongan di masyarakat melakukan politik yang berbeda-beda pada saat menghadapi suatu masalah yang sama. Karena perbedaan inilah, maka peluang terjadinya konflik antargolongan terbuka lebar. Contoh rencana undang-undang pornoaksi dan pornografi sedang diulas, masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua pemikiran, sehingga terjadi pertentangan antara kelompok masyarakat yang setuju dengan kelompok yang tidak menyetujuinya.

e. Konflik Bersifat Internasional

Konflik internasional biasanya terjadi karena perbedaanperbedaan kepentingan di mana menyangkut kedaulatan negara yang saling berkonflik. Karena mencakup suatu negara, maka akibat konflik ini dirasakan oleh seluruh rakyat dalam suatu negara. Apabila kita mau merenungkan sejenak, pada umumnya konflik internasional selalu berlangsung dalam kurun waktu yang lama dan pada akhirnya menimbulkan perang antarbangsa

C.    Faktor penyebab timbulnya konflik sosial
Banyak orang berpendapat bahwa konflik terjadi karena adanya perebutan sesuatu yang jumlahnya terbatas. Adapula yang berpendapat bahwa konflik muncul karena adanya ketimpangan-ketimpangan dalam masyarakat, terutama antara kelas atas dan kelas bawah. Selain itu juga karena adanya perbedaan-perbedaan kepentingan, kebutuhan, dan tujuan dari masing masing anggota masyarakat. Sementara itu, Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebab sebab terjadinya konflik antara lain sebagai berikut.

1. Perbedaan Antar perorangan


Perbedaan ini dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat. Hal ini mengingat bahwa manusia adalah individu yang unik atau istimewa, karena tidak pernah ada kesamaan yang baku antara yang satu dengan yang lain.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik sosial, sebab dalam menjalani sebuah pola interaksi sosial, tidak mungkin seseorang akan selalu sejalan dengan individu yang lain. Misalnya dalam suatu diskusi kelas, kamu bersama kelompokmu kebetulan sebagai penyaji makalah. Pada satu kesempatan, ada temanmu yang mencoba untuk mengacaukan jalannya diskusi dengan menanyakan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dibahas dalam diskusi tersebut. Kamu yang bertindak selaku moderator melakukan interupsi dan mencoba meluruskan pertanyaan untuk kembali ke permasalahan pokok. Namun temanmu (si penanya) tadi menganggap kelompokmu payah dan tidak siap untuk menjawab pertanyaan. Perbedaan pandangan dan pendirian tersebut akan menimbulkan perasaan amarah dan benci yang apabila tidak ada kontrol terhadap emosional kelompok akan terjadi konflik.

2. Perbedaan Kebudayaan

Perbedaan kebudayaan mempengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Selain perbedaan dalam tataran individual, kebudayaan dalam masing-masing kelompok juga tidak sama. Setiap individu dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam lingkungan kelompok masyarakat yang samapun tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan kebudayaan, karena kebudayaan lingkungan keluarga yang membesarkannya tidak sama. Yang jelas, dalam tataran kebudayaan ini akan terjadi perbedaan nilai dan norma yang ada dalam lingkungan masyarakat. Ukuran yang dipakai oleh satu kelompok atau masyarakat tidak akan sama dengan yang dipakai oleh kelompok atau masyarakat lain. Apabila tidak terdapat rasa saling pengertian dan menghormati perbedaan tersebut, tidak menutup kemungkinan faktor ini akan menimbulkan terjadinya konflik sosial. 


Contohnya seseorang yang dibesarkan pada lingkungan kebudayaan yang bersifat individualis dihadapkan pada pergaulan kelompok yang bersifat sosial. Dia akan mengalami kesulitan apabila suatu saat ia ditunjuk selaku pembuat kebijakan kelompok. Ada kecenderungan dia akan melakukan pemaksaan kehendak sehingga kebijakan yang diambil hanya menguntungkan satu pihak saja. Kebijakan semacam ini akan di tentang oleh kelompok besar dan yang pasti kebijakan tersebut tidak akan diterima sebagai kesepakatan bersama. Padahal dalam kelompok harus mengedepankan kepentingan bersama. Di sinilah letak timbulnya pertentangan yang disebabkan perbedaan kebudayaan.

Contoh lainnya adalah seseorang yang berasal dari etnis A yang memiliki kebudayaan A, pindah ke wilayah B dengan kebudayaan B. Jika orang tersebut tetap membawa kebudayaan asal dengan konservatif, tentu saja ia tidak akan diterima dengan baik di wilayah barunya. Dengan kata lain meskipun orang tersebut memiliki pengaruh yang kuat, alangkah lebih baik jika tetap melakukan penyesuaian terhadap kebudayaan tempat tinggalnya yang baru.

3.Bentrokan Kepentingan

Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Demikian pula halnya dengan suatu kelompok tentu juga akan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan kelompok lain. Misalnya kebijakan mengirimkan pemenang Putri Indonesia untuk mengikuti kontes ‘Ratu Sejagat’ atau ‘Miss Universe’. Dalam hal ini pemerintah menyetujui pengiriman tersebut, karena dipandang sebagai kepentingan untuk promosi kepariwisataan dan kebudayaan. Di sisi lain kaum agamis menolak pengiriman itu karena dipandang bertentangan dengan norma atau adat ketimuran (bangsa Indonesia). Bangsa Indonesia yang selama ini dianggap sebagai suatu bangsa yang menjunjung tinggi budaya timur yang santun, justru merelakan wakilnya untuk mengikuti kontes yang ternyata di dalamnya ada salah satu persyaratan yang mengharuskan untuk berfoto menggunakan swim suit (pakaian untuk berenang).


4. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat di dalam Masyarakat

 
Perubahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian mengenai reorganisasi dari sistem nilai yang baru. Perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak akan membuat keguncangan proses-prosessosial di dalam masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada. Sebenarnya perubahan adalah sesuatu yang wajar terjadi, namun jika terjadinya secara cepat akan menyebabkan gejolak sosial, karena adanya ketidaksiapan dan keterkejutan masyarakat, yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya konflik sosial.
Contohnya kenaikan BBM, termasuk perubahan yang begitu cepat. Masyarakat banyak yang kurang siap dan kemudian menimbulkan aksi penolakan terhadap perubahan tersebut.



D.    Penanggulangan dan penanganan konflik sosial

Pendekatan penanggulangan dan penanganan konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :

1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.

2. Akomodasi

Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.

3. Sharing

Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.

4. Kolaborasi

Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.

5. Penghindaran

Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
Sedangkan dalam wikipedia dijelaskan Cara-cara Pemecahan konflik seperti :


1.      Gencatan senjata, yaitu penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu, guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu. Misalnya : untuk melakukan perawatan bagi yang luka-luka, mengubur yang tewas, atau mengadakan perundingan perdamaian, merayakan hari suci keagamaan, dan lain-lain.


2.      Abitrasi, yaitu suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh pihak ketiga yang memberikan keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari dan berulangkali di mana saja dalam masyarakat, bersifat spontan dan informal. Jika pihak ketiga tidak bisa dipilih maka pemerintah biasanya menunjuk pengadilan.


3.      Mediasi, yaitu penghentian pertikaian oleh pihak ketiga tetapi tidak diberikan keputusan yang mengikat. Contoh : PBB membantu menyelesaikan perselisihan antara Indonesia dengan Belanda.


4.      Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama. Misalnya panitia tetap penyelesaikan perburuhan yang dibentuk Departemen Tenaga Kerja. Bertugas menyelesaikan persoalan upah, jam kerja, kesejahteraan buruh, hari-hari libur, dan lain-lain.


5.      Stalemate, yaitu keadaan ketika kedua belah pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, lalu berhenti pada suatu titik tidak saling menyerang. Keadaan ini terjadi karena kedua belah pihak tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur. Sebagai contoh : adu senjata antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada masa Perang dingin.
6.      Adjudication (ajudikasi), yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.

Adapun cara-cara yang lain untuk memecahkan konflik adalah :
1.      Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, yang diungkapkan dengan ucapan antara lain : kami mengalah, kami keluar, dan sebagainya.
2.      Subjugation atau domination, yaitu orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar untuk dapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya. Sudah barang tentu cara ini bukan suatu cara pemecahan yang memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat.
3.      Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melalui voting untuk mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4.      Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang hati oleh kelompok minoritas.  Kelompok minoritas sama sekali tidak merasa dikalahkan dan sepakat untuk melakukan kerja sama dengan kelompok mayoritas.
5.      Kompromi, yaitu jalan tengah yang dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik.
6.      Integrasi, yaitu mendiskusikan, menelaah, dan mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Konflik Sosial adalah Pertentangan antar anggota atau antar kelompok dalam masyarakat yang sifatnya menyeluruh, yang di sebabkan oleh adanya beberapa perbedaan.Diantaranya,Individu, Pola Budaya,Status Sosial,Kepentingan dan Terjadinya perubahan sosial.

B.     Saran

Agar supaya konflik tersebut tidak menimbulkan disintegrasi dalam masyarakat, maka diperlukan upaya-upaya untuk mengatasinya.
Cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi konflik tersebut adalah melalui :
a. Konsiliasi
b. Mediasi
c. Arbitrase
d. Paksaan dan
e. Detente




                                     
                                          DAFTAR PUSTAKA


http://bathikmadrim.pun.bz/konflik-sosial.xhtml
http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-konflik-sosial.html
http://www.siswapedia.com/faktor-faktor-penyebab-konflik-sosial/
http://kamus-oke.blogspot.com/2012/06/pengertian-konflik-sosial.html

Makalah Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup ( IPA )

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

            Setiap makhluk hidup memiliki sifat yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari gen yang diturunkan dari orang tuanya. Menurut ilmu Biologi, orang pertama yang memperkenalkan teori-teori tentang keturunan adalah Gregor Mendel (1822-1884), yang disebut sebagai Bapak Genetika.
            Teori-teori Mendel terkenal dengan sebutan Hukum Keturunan Mendel.Dalam penelitiannya, Mendel menggunakan tanaman kapri atau ercis (Pisum sativum). Dari karya Mendel inilah tercipta ilmu genetika.Saat ini ilmu genetika mengalami kemajuan sehingga para ahli genetika dapat mendiagnosis kelainan genetik pada janin sebelum kelahiran.

A. Materi Genetik
Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari sifat keturunan dari induk kepada keturunannya.

1. Kromosom
            Kromosom merupakan zat yang mudah mengikat zat warna sehingga mudah diamati sewaktu sel membelah.Kromosom terdapat di dalam inti sel berupa benang halus berbentuk bengkok atau seperti batang.Zat penyusun kromosom disebut kromatin, yaitu serabut halus yang terjalin seperti benang. Kromosom terdiri atas belahan dua benang halus yang sama, disebut kromatid.
            Dalam kromosom terdapat gen yang membawa sifat-sifat keturunan atau disebut juga faktor keturunan. Gen tersusun secara teratur pada suatu deretan tertentu dan berada di dalam lokus. Fungsi gen adalah mengatur metabolisme dan perkembangan setiap individu dan sebagai pemberi informasi genetik pada generasi selanjutnya.
            Jumlah kromosom setiap spesies berbeda-beda.Hal ini bergantung pada genotif yang dibawa setiap individu dari induknya.Kromosom lebih mudah dilihat atau diamati jika digunakan teknik pewarnaan khusus selama nukleus membelah.Pada saat nukleus membelah diri, kromosom menjadi lebih tebal dan pendek, serta dapat menghisap zat pewarna.
Jadi Suatu organisme memiliki bentuk, letak, dan jumlah kromosom yang berbeda dengan organisme lainnya.

Bagian-bagian dari kromosom adalah sebagai berikut:
a.    Sentromer (Kinetokor)
Sentromer adalah bagian yang menyempit dan tampak lebih terang.Sentromer membagi kromosom menjadi dua lengan dan dianggap sebagai kepala kromosom.Biasanya digambar sebagai bulatan.Sentromer berfungsi sebagai tempat menggantungnya kromosom pada gelendong sel (spindle) ketika sel membelah.

b.    Lengan Kromosom

Lengan kromosom merupakan badan kromosom yang mengandung kromonema, yaitu struktur berbentuk benang halus berpilin, tempat gen-gen berderet.
Berdasarkan letak sentromer, kromosom dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:


1)    Metasentris
Sentromer terletak di tengah kromosom. Kromosom terbagi menjadi dua bagian yang sama bentuknya seperti huruf V.

2)    Submetasentris
Sentromer terletak agak ke tengah atau ke arah salah satu ujung kromosom. Kromosom terbagi menjadi dua lengan tak sama panjang. Bentuk seperti huruf J.

3)    Akrosentris
Sentromer terletak di dekat ujung kromosom.Oleh karena itu, kromosom tetap lurus seperti batang.Satu lengan sangat pendek, sedangkan lengan yang lain panjang.

4)    Telosentris

Sentromer terletak di ujung kromosom.Oleh karena itu, kromosom terdiri atas satu lengan, dan berbentuk lurus seperti batang.
Suatu organisme memiliki bentuk, letak, dan jumlah kromosom yang berbeda dengan organisme lainnya.Kromosom di dalam inti sel selalu terdiri atas dua perangkat (diploid), kecuali kromosom pada inti sel kelamin (gamet) jantan atau betina yang mempunyai jumlah setengah dari jumlah kromosom seluruh tubuh, yaitu hanya seperangkat (haploid).Contoh jumlah kromosom dari beberapa organisme terdapat dalam tabel berikut.


Tabel 5.1 Jumlah Kromosom dari Beberapa Organisme     


Nama Organisme
Jumlah Kromosom Diploid
Belalang
24
Ikan Mas
100
Ayam
78
Kelinci
44
Kucing
38
Simpanse
48
Kambing
60
Manusia
46
Jagung
20
Padi
24

   
Kromosom pada manusia dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:

1)    Autosom (kromosom tubuh)

Kromosom autosom adalah kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin.Dari 46 kromosom (23 pasang) di dalam inti sel tubuh manusia, 44 buah (22 pasang) merupakan autosom (2n/diploid).

2)    Seks kromosom (gonosom)
Sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin (haploid), pada wanita XX dan pada pria XY.Jadi, dalam 46 kromosom manusia terdapat 22 pasang autosom dan sepasang gonosom.Wanita 22 autosom + XX, dan pria 22 autosom + XY.Sedangkan, dalam sel gamet terdapat satu sel tunggal 22A ditambah 1 kromosom seks X atau Y.

2. DNA dan RNA


Gen pada makhluk hidup dibentuk oleh suatu susunan kimia yang terdiri atas nukleoprotein yang merupakan senyawa dari asam nukleat dan protein. Asam nukleat terdiri atas dua tipe, yaitu Deoxyribonucleic acid (DNA) dan Ribonucleic acid (RNA).

 
DNA mengandung informasi genetik suatu makhluk hidup yang akan diturunkan kepada keturunannya. Umumnya, DNA terdapat di dalam kromosom.Sedangkan, RNA dan protein banyak terdapat di dalam sitoplasma.
DNA terdiri atas rangkaian empat jenis unsur molekul atau nukleotida yang tersusun sebagai serat yang membelit secara spiral. RNA memiliki ukuran yang lebih pendek daripada DNA dan berbentuk pita tunggal

B. Sifat Resesif, Dominan, dan Intermediet


Suatu persilangan antara induk atau disebut parental (P) akan menghasilkan keturunan atau filial (F) yang memiliki sifat salah satu induknya. Sifat yang muncul pada keturunannya dengan mengalahkan sifat pasangannya disebut sifat dominan.Sebaliknya, sifat yang tidak muncul karena ditutupi oleh pasangannya disebut sifat resesif. Misalnya, bunga berwarna ungu disilangkan dengan bunga berwarna putih akan muncul bunga berwarna ungu.
Selain dominan dan resesif, ada sifat yang merupakan gabungan antara kedua induknya.Kedua sifat induk saling mempengaruhi menghasilkan sifat antara (intermediet). Contohnya, bunga mawar merah disilangkan dengan bunga mawar putih akan menghasilkan bunga mawar berwarna merah muda.

C. Sifat Genotip dan Fenotip

Dalam suatu persilangan terdapat sifat genotif dan fenotif.Genotip adalah susunan genetik suatu individu (sesuatu yang tidak dapat diamati).Sifat genotip suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel. Misalnya, genotip untuk tanaman berbatang tinggi = TT, genotip untuk tanaman berbatang rendah = tt. Huruf T dan t disebut gamet.

Gen dibagi menjadi dua macam, ada yang merupakan gen homozigot dan ada juga yang merupakan gen heterozigot. Homozigot adalah sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen, misalnya AA dan aa. Sedangkan, heterozigot adalah sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen, misalnya Aa dan Bb.

Bentuk luar atau sifat-sifat yang dapat diamati disebut fenotip. Fenotip sangat dipengaruhi oleh gen dan lingkungan. Jika gen suatu tanaman memiliki sifat tinggi, tetapi jika lingkungan tidak mendukung, maka tanaman tersebut tidak akan mencapai tinggi yang seharusnya. Fenotip tidak diberi simbol, tetapi ditulis sesuai penampakan. Misalnya, warna bunga merah, rasa buah manis, batang tinggi atau pendek. Suatu bunga berwarna merah, fenotipnya disebut berwarna merah, dan genotifnya ditulis MM atau Mm.

Dua individu yang memiliki sifat fenotip yang sama belum tentu memiliki genotip yang sama. Genotifnya bisa homozigot bisa juga heterozigot. Misalnya, dua pohon berbatang tinggi, bisa memiliki genotip TT atau Tt dengan fenotipnya sama.


D. Percobaan Mendel


 Mendel berhasil memisahkan gen melalui penelitian selama delapan tahun. Kemudian, terkenal dengan sebutan Hukum Mendel atau Hukum Pemisahan Gen. Mendel melakukan percobaan menggunakan kacang ercis (Pisum sativum). Mengapa Mendel menggunakan kacang ercis untuk penelitiannya, bukan tumbuhan lain? Kacang ercis memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tanaman yang lain, yaitu:
·    Kacang ercis memiliki pasangan yang sifatnya kontras. Misalnya, biji bulat dengan biji keriput, atau berbatang tinggi dengan berbatang pendek.
·    Dapat melakukan penyerbukan sendiri.
·    Mudah disilangkan.
·    Memiliki daur hidup yang pendek sehingga untuk menghasilkan satu generasi tidak memerlukan waktu yang lama.
·    Bisa menghasilkan keturunan yang banyak.
Setelah mengamati dengan teliti, Mendel mendapatkan tujuh galur murni yang saling bertolak belakang pada kacang ercis.Galur murni adalah tanaman yang memiliki sifat tidak berubah dari generasi ke generasi.Tanaman galur murni tersebut dapat kamu lihat dalam tabel berikut


Tabel 5.2 Tanaman Galur Murni      
 

Galur Murni
Sifat Beda
Biji bulat
Biji keriput
Biji kuning
Biji hijau
Bentuk halus
Bentuk keriput
Warna hijau
Warna kuning
Bunga merah
Bunga putih
Bunga di ketiak daun
Bunga di ujung daun
Batang tinggi
Batang pendek

   

1. Cara Penurunan Sifat

Sifat beda yang diturunkan induk kepada keturunannya ditulis dengan simbol huruf. Satu huruf menyatakan sifat yang didapat dari salah satu induknya, sedangkan sepasang huruf menyatakan sifat beda dari kedua induknya. Induk menurunkan sifat beda pada keturunannya melalui sel kelamin jantan atau betina. Oleh karena itu, sifat beda pada sel kelamin dinyatakan dengan satu huruf.
Saat perkawinan atau persilangan berlangsung, terjadi peleburan sel kelamin jantan dan betina. Kedua sifat beda yang bergabung menjadi satu dalam individu tersebut dinyatakan dengan dua huruf.

Contohnya:
·    Suatu individu mempunyai sifat yang dinyatakan TT. Huruf T menyatakan sifat batang tinggi, gametnya adalah T dan T.
·    Sifat yang lain dinyatakan dengan tt, dimana t menyatakan sifat batang pendek, gametnya t dan t.

Dapat dijelaskan bahwa cara penurunan sifat dapat digambarkan sebagai berikut:
P (orang tua/induk):
Tumbuhan berbatang tinggi X tumbuhan berbatang pendek
Genotip : TT × tt
Fenotip : tinggi × pendek
Gamet : T × t
T × t
F1 (filial) : Tt,Tt (berbatang tinggi)
Jika : F1 × F1
Genotip : Tt × Tt
Gamet : T × T
t × t
F2 : TT (batang tinggi) Tt (batang tinggi)
Tt (batang tinggi) tt (batang pendek)
(× = disilangkan atau dikawinkan)


2. Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda
Persilangan dua individu dengan satu sifat beda disebut dengan monohibrid.

a. Dominan Penuh
Suatu persilangan disebut dominan penuh apabila pada keturunannya sifat dominan menguasai sifat resesif.

Contoh:
Persilangan antara biji kacang polong berwarna kuning dengan biji kacang polong berwarna hijau, dihasilkan biji kacang polong berwarna kuning.Hal ini menunjukkan bahwa warna kuning bersifat dominan, dan hijau bersifat resesif.

Skema persilangannya:
P : kacang polong berwarna kuning × kacang polong berwarna hijau
Fenotip : Kuning × Hijau
Genotip : KK × kk
Gamet : Kk
Kk
(Jika hanya satu sifat beda, homozigot bisa ditulis satu huruf saja)
F1 : Kk, Kk
Fenotip keseluruhan adalah biji kacang polong berwarna kuning. Jika F1 disilangkan dengan F1, skema persilangannya adalah:
F2 : F1 × F1
Fenotip : Kuning × Kuning
Genotip : Kk × Kk
Gamet : K × K
k × k
Hasil : KK, Kk, Kk, kk
Dengan salah satu induk yang bersifat dominan, diperoleh perbandingan biji warna kuning : hijau = 3 : 1.


b. Dominan Tidak Penuh


Dominan tidak penuh terjadi jika kedua gen induk saling mempengaruhi sehingga menghasilkan sifat antara. Sebagai contoh adalah persilangan antara tanaman bunga pukul empat (mirabilis jalapa) warna merah homozigot (genotip Mm) dengan bunga pukul empat warna putih (genotip mm), diperoleh tanaman F1 heterozigot berbunga warna merah jambu (genotip Mm).

Jika tanaman F1 disilangkan dengan F1, diperoleh keturunan F2 yang memperlihatkan perbandingan fenotip merah : merah jambu : putih = 1 : 2 : 1.
Perbandingan ini diperoleh karena sifat merah yang tidak dominan penuh terhadap sifat putih, disebut dengan sifat intermediet, dan warna merah muda disebut warna intermediet.

Tanaman bunga merah (MM) dan bunga putih (mm) merupakan galur murni karena memberikan keturunan yang selalu tetap.
Galur murni adalah garis keturunan yang bergenotip homozigot untuk semua sifat unggul. Untuk lebih jelasnya, pahami bagan persilangan berikut:
P : MM × mm
: merah × putih
Gamet : M × m
F1 : Mm
: Merah muda
F2 : F1 × F1
Mm × Mm
Gamet : M × M
m × m
F2 : MM (merah)
Mm (merah muda)
Mm (merah muda)
mm (putih)
Perbandingan fenotip warna merah : merah muda : putih adalah 1 : 2 : 1.

3. Persilangan Dua Individu dengan Dua Sifat Beda

Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda ini disebut dengan persilangan dihibrida. Misalnya, beda antara bentuk dan warna biji kapri. Jika disilangkan antara tanaman kapri biji bulat warna kuning homozigot (BBKK) dengan tanaman kapri biji kerut warna hijau homozigot (bbkk). Dihasilkan semua tanaman

F1 (dihibrida) adalah sama, yaitu berbiji bulat kuning (BbKk).
B : sifat bulat K : sifat kuning
b : sifat kerut k : sifat hijau
Bila disilangkan antara F1 dengan F1, maka dihasilkan keturunan F2 yang memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas 4 macam fenotip, yaitu berbiji bulat kuning, bulat hijau, kerut kuning, dan kerut hijau. Perhatikanlah bagan persilangan berikut.


P :    BBKK    X    bbkk      
    bulat, kuning    X    kerut, hijau      
Gamet :    BK    X    bk      
F1 :    BbKk              
F2 :    F1    X    F1      
    BbKk    X    BbKk      
Gamet :    BK    X    BK      
    Bk    X    Bk      
    bK    X    bK      
    bk    X    bk   

 Jantan
Betina    BK    Bk    bK    bk      
BK    BBKK (1)    BBKk (2)    BbKK (3)    BbKk (4)      
Bk    BBKk (5)    BBkk (6)    BbKk (7)    Bbkk (8)      
bK    BbKK (9)    BbKk (10)    bbKK (11)    bbKk (12)      
bk    BbKk (13)    Bbkk (14)    bbKk (15)    Bbkk (16)
   

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh kemungkinan genotip dan fenotipnya. Individu yang mengandung gen B mempunyai biji bulat, sedangkan individu yang mengandung K memiliki biji berwarna kuning. Oleh karena itu, terdapat empat fenotip pada F2, yaitu:
·    bulat-kuning : nomor 1,2,3,4,5,7,9,10,13
·    bulat-hijau    : nomor 6,8,14
·    keriput-kuning : nomor 11,12,15
·    keriput-hijau : nomor 16

Genotip BBKK mempunyai sifat homozigot dominan, disebut galur murni dominan.Sedangkan, genotip bbkk bersifat homozigot resesif, disebut galur murni resesif.
Perbandingan fenotip F2 adalah bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau adalah 9 : 3 : 3 : 1.


E. Penerapan Pewarisan Sifat pada Tumbuhan dan Hewan
Pewarisan sifat pada tumbuhan dan hewan dimanfaatkan oleh manusia untuk mendapatkan bibit unggul.Sifat unggul adalah sifat-sifat yang baik yang ada pada organisme, dipandang dari sudut kebutuhan manusia.Sifat-sifat unggul tersebut umumnya dilihat dari fenotip organisme tersebut.


1.    Sifat-Sifat Unggul pada Hewan

Sifat-sifat unggul yang terdapat pada hewan adalah:
·    Tidak mudah terserang penyakit.
·    Pemeliharaannya mudah.
·    Pada jenis hewan pedaging menghasilkan daging dengan mutu baik.
·     Pada unggas petelur dihasilkan telur yang banyak dengan mutu baik.
·     Umur pendek, tapi cepat diperoleh hasil sehingga mengurangi biaya pemeliharaan.
·     Mudah dan cepat dikembangbiakkan.
·    Dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan.

2.    Sifat-Sifat Unggul pada Tanaman
Sifat-sifat unggul yang terdapat pada tanaman adalah:
·    Tidak mudah terserang hama dan penyakit tanaman.
·    Pemeliharaannya mudah.
·     Mudah tumbuh di kondisi yang tidak menguntungkan.
·     Mempunyai umur pendek dan cepat dipanen.
·    Batang, ranting dapat tumbuh dengan kokoh.
·     Dapat menghasilkan buah yang bermutu tinggi (rasa manis, besar, banyak, tidak berbiji).
·     Mudah untuk dikembangbiakkan.
Persilangan antarindividu yang memiliki sifat unggul mempunyai harapan dihasilkan keturunan yang dapat mewarisi sifat unggul dari induk.Namun, ada kelemahan dari persilangan antara individu dengan melihat sifat unggul dari sudut fenotipnya, yaitu adanya kemungkinan muncul sifat yang tidak baik yang dibawa oleh gen resesif.Biasanya, gen resesif muncul bila gen resesif dari induk bertemu.


F. Pewarisan Sifat pada Manusia

Sifat manusia diturunkan kepada keturunannya dengan mengikuti pola pewarisan tertentu.Pola pewarisan ini dapat dipelajari dengan menggunakan peta silsilah keluarga.

1. Cacat dan Penyakit Menurun

Penyakit-penyakit menurun yang terdapat pada manusia, yaitu hemofili, kebotakan, dan buta warna.Penyakit tersebut tidak menular dan menurun.Dalam keadaan homozigot, penyakit menurun baru muncul karena penyakit menurun bersifat resesif.

a.    Albino

Orang albino adalah orang dengan ciri-ciri memiliki mata, bulu mata, dan kulit berwarna putih.Hal ini terjadi karena penderita albino tidak memiliki pigmen warna melanin.Pigmen melanin dihasilkan oleh enzim pembentuk melanin.Sedangkan, orang albino tidak dapat menghasilkan enzim melanin. Enzim melanin diproduksi berdasarkan perintah gen melanin. Jadi, penderita albino, gen melaninnya tidak dapat memerintah untuk memproduksi enzim. Gen Albino  tidak terletak pada kromosom kelamin, melainkan Orang albino    pada autosom. Oleh karena itu, penderita albino dapat berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.


b.    Buta Warna

Penderita buta warna tidak dapat melihat warna tertentu karena tidak dapat menangkap panjang gelombang cahaya tertentu. Buta warna terdiri dari bermacam-macam tipe, yaitu:
1)    buta warna biru – hijau
2)    buta warna biru – merah
3)    buta warna merah – hijau (paling umum)
Penyakit ini diturunkan secara resesif pada kromosom X nonhomolog (kromosom X yang tidak memiliki pasangan gen di kromosom Y).Penyakit ini jarang diderita oleh wanita.Wanita pembawa mewariskan cacat tersebut kepada anak laki-lakinya.


c.    Gangguan Mental

Gangguan mental disebabkan karena gangguan saraf. Penyakit ini disebabkan kadar asam fenil piruvat dalam darah terlalu tinggi. Kelainan mental ini dikendalikan
oleh gen yang mengatur pembentukan protein enzim. Penderita memiliki pasangan alel gen-gen relatif homozigot yang diwariskan oleh kedua orang tua heterozigot yang penampakannya normal.
2. Pewarisan Golongan Darah pada Manusia
Ada tiga tipe golongan darah pada manusia, yaitu ABO, MN, dan rhesus.

a. Golongan Darah ABO
Golongan darah manusia dalam sistem ABO ditentukan oleh ada tidaknya antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin) dalam sel darah.
Berikut ini adalah tabel kandungan aglutinin dan aglutinogen dalam masing-masing golongan darah.
Tabel 5.2 Aglutinogen dan Aglutinin pada Golongan Darah


Golongan Darah    Aglutinogen    Aglutinin      
A    A    P      
B    B    a      
AB    AB    -      
O    -    a . P   
Gen penentu golongan darah terletak pada kromosom autosom dan diberi simbol I (Isohemaglutinogen) sehingga alel-alelnya disimbolkan IA menghasilkan antigen A, IB menghasilkan antigen B, dan IO yang tidak menghasilkan antigen.

b. Golongan Darah MN
Penggolongan darah MN didasarkan pada ada tidaknya antigen dalam sel darah merah seseorang. Apabila seseorang bergolongan darah M, sedangkan orang yang di dalam sel darah merahnya mengandung antigen N, maka orang tersebut bergolongan darah N. Jadi, orang yang bergolongan darah MN dalam sel darah merahnya mengandung antigen M dan N sehingga orang tersebut bergolongan darah MN.

Menurut para ahli, golongan darah MN ditentukan oleh gen yang mengandung dua alel. Satu alel menentukan faktor M dan yang lainnya menentukan faktor N. Jadi, orang yang bergenotip MM akan bergolongan darah M. Golongan darah
N mempunyai genotip NN, sedangkan golongan darah MN mempunyai genotip MN.

c. Golongan Darah Rhesus
Golongan darah ini dipengaruhi oleh ada tidaknya faktor rhesus (antigen Rh) pada sel darah seseorang.Seseorang yang mengandung antigen Rh pada eritrositnya disebut Rh+ (rhesus positif).Sedangkan, yang tidak mempunyai antigen rhesus disebut Rh-(rhesus negatif).

Seseorang yang mengandung antigen rhesus pada darah merahnya (Rh+) tidak dapat membentuk antibodi yang melawan antigen Rh-. Antibodi terhadap rhesus akan terbentuk pada orang yang bergolongan darah Rh-. Jadi, jika orang bergolongan darah Rh- diberi transfusi darah dari orang bergolongan darah Rh+, maka pada darah penerima tersebut akan membentuk antibodi yang melawan antigen rhesus.

F. Ringkasan
·     Dalam kromosom terdapat gen yang membawa sifat-sifat keturunan atau disebut juga faktor keturunan.
·    Kromosom pada manusia dibedakan menjadi kromosom autosom dan kromosom seks (gonosom).
·     Gen pada makhluk hidup dibentuk oleh suatu susunan kimia yang terdiri atas nukleoprotein yang merupakan senyawa dari asam nukleat dan protein.
·    Sifat dominan adalah sifat yang muncul pada keturunannya dengan mengalahkan sifat pasangannya.
·     Sifat resesif adalah sifat yang tidak muncul karena ditutupi oleh pasangannya.
·    Homozigot adalah sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen.
·    Heterozigot adalah sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen.
·     Galur murni adalah tanaman yang memiliki sifat tidak berubah dari generasi ke generasi.
·     Monohibrid adalah persilangan dua individu dengan satu sifat beda.
·    Suatu persilangan disebut dominan penuh, bila pada keturunannya sifat dominan menguasai sifat resesif.
·    Dominan tidak penuh terjadi jika kedua gen induknya saling mempengaruhi dan menghasilkan sifat antara.
·     Persilangan dihibrida adalah persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda ini.
·    Sifat unggul adalah sifat-sifat yang baik yang ada pada organisme dipandang dari sudut kebutuhan manusia.
·    Golongan darah pada manusia dibedakan menjadi golongan darah ABO, MN, dan rhesus.


Daftar pustaka
http://pelajaranbiologi.info/penyusun-materi-genetik-pada-mahluk-hidup/
http://faizahnf.blogspot.co.id/2013/11/pewarisan-sifat-pada-makhluk-hidup_8731.html

Proses Terjadinya Erosi Sungai, Air Laut,Es dan Angin

Pengertian Erosi dan Macam-macam bentuk Erosi

Erosi adalah Pengikisan dan pemindahan hasil-hasil pelapukan disebabkan oleh air, angin, dan gletser dari tempat asal ke tempat lain. Erosi memiliki sebab yang dapat menimbulkan dampat-dampak dari erosi baik itu yang positif dan negatif atau baik itu yang bermanfaat dan merugikan tetapi terkadang kerugian atau sifat negatif lebih banyak dibandingkan manfaat sehingga proses erosi harus ditanggulangi dengan cara-cara atau tindakan pastinya agar tak menyebabkan kerugian nantinya baik itu bagi pemerintah maupun warga apa lagi sampai-sampai menelan korban jiwa. Erosi Permukaan batuan yang telah lapuk mudah sekali dihanyutkan oleh air yang mengalir atau bahkan tertiup oleh angin. Berdasarkan proses terjadinya, ada empat macam erosi:

1.  Erosi oleh Air Sungai

Air sungai yang mengalir dapat menyebabkan proses pengangkutan material-material yang mengapung maupun yang berada di dasar sungai mengasah dan menghanyutkannya ke bagian hilir.
Di bagian hulu, arus sungai sangat deras dan mengakibatkan erosi bekerja secara vertikal (ke dasar sungai) sehingga mengubah bentuk badan sungai menjadi lembah-lembah berbentuk huruf V.


 


Di bagian muara, arus sungai semakin lambat karena sungai mengalir di tempat yang semakin datar, sehingga erosi ke arah dasar sungai semakin kecil, akan tetapi erosi yang lebih besar terjadi ke arah dinding sungai (erosi horizontal). Akibatnya, pada bagian muara, sungai-sungai semakin melebar, sehingga mengubah badan sungaimenjadi lembah-lembah berbentuk huruf U.

2.  Erosi oleh Air Laut (Abrasi)


Erosi oleh air laut disebut abrasi atau erosi marine yang disebabkan oleh hempasan ombak di pantai. Abrasi sangat besar pengaruhnya pada pantai-pantai yang curam. Di daerah pantai yang hutan bakaunya sudah habis ditebang, abrasi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan di sepanjang pantai. Bentuk-bentuk muka bumi akibat abrasi terlihat pada pantai yang curam berupa gua-gua, pintu air, stack, dan cliff. Mula-mula bagian bawah dari pantai yang curam terkorek sedikit demi sedikit oleh kikisan air laut, lama kelamaan terbentuklah gua-gua, rongga-rongga, ataupun pintu-pintu air. Gua-gua yang terbentuk cukup besar dan akhirnya runtuh, kemudian karena proses abrasi selanjutnya terbentuk lagi gua-gua yang baru. Kedalaman gua-gua yang terbentuk sangat tergantung pada jenis batuan pantai. Pada pantai yang terdiri dari batuan yang keras, dapat terbentuk gua yang lebih besar dan dalam. Stack adalah tonggak-tonggak batu yang nampak berdiri di atas permukaan laut yang merupakan sisa-sisa batuan. Tonggak-tonggak batu ini adalah merupakan bagian batuan-batuan yang keras sehingga tahan terhadap pukulan gelombang Taut. Cliff adalah pantai yang terjal, terjadi karena kikisan air Taut terhadap pantai. Kadang-kadang kemiringannya mencapai 900 (tegak lurus dengan permukaan air Taut). Abrasi di pantai yang curäm mengakibatkan penyempitan daratan sepanjang pantai.

3.  Erosi oleh Gletsyer / ES



Pengikisan oleh gletsyer disebut erosi glasial atau eksarasi. Gletsyer adalah lapisan es yang bergerak secara perlahan menuruni lembah di lereng pegunungan akibat gaya beratnya sendiri. Karena gerakan gletsyer ini maka terjadi pengikisan terhadap dasar dan samping kanan-kiri lembah tersebut. Puing-puing hasil kikisan gletsyer tersebut akhirnya diendapkan pada ujung gletsyer pada saat gletsyer mulai mencair. Endapan oleh gletsyer disebut moraine. Bentukan muka bumi akibat dari erosi glasial antara lain Pantai fyord dan danau glasial. Fyord adalah teluk yang amat dalam, menjorok ke daratan dengan pantai yang curam serta sempit. Danau glasial merupakan danau yang terbentuk karena lapisan tanah yang terkikis gletsyer sehingga terbentuk suatu lekukan. Contoh danau glasial antara lain: danau-danau yang terdapat di Swiss, danau-danau besar diKanada, yang terjadi pada zaman es, yaitu masa ketika sebagian permukaan bumi tertutup oleh es yang lebih luas dibanding saat ini (zaman glasial). Setelah zaman es berakhir, lekukan-lekukan pada permukaan bumi hasil pengikisan gletsyer tersebut terisi air, demikian pula hasil kikisan gletsyer yang di tepi pantai membentuk fyord, seperti pantai-pantai di Norwegia.

4.  Erosi oleh Angin



Erosi angin disebut deflasi, terjadi terutama di daerah-daerah kering, seperti gurun. Kekuatan angin menjadi faktor yang penting dalam perombakan muka bumi, yaitu mengikis dan membangun bentuk bentuk muka bumi. Batuan yang mengalami pelapukan, dikikis dan diangkut oleh angin. Apabila kekuatan angin mulai melemah, bahan-bahan yang diangkut mulai diendapkan. Disamping deflasi, di gurun juga terjadi korasi yaitu angin yang mengangkut pasir dengan kerasnya mengikis batu-batuan di daerah tersebut. Pengikisan semacam ini akan mengasah dan mengikis batuan yang kuat.